JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bingung ketika membaca pemberitaan mengenai bajaj yang dilarang melintas di depan Istana.
Menurut dia, larangan itu tidak perlu ada. "Makanya aku tanya alasannya apa enggak boleh lewat Istana?" ujar Basuki alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (21/7/2016).
(Baca juga: Dianggap Memalukan, Bajaj Dilarang Lewati Jalan di Depan Istana Merdeka)
Ahok mengatakan, seharusnya bajaj hanya dilarang ngetem di sekitar kawasan Istana, bukan dilarang untuk melintas di sana.
"Kalau enggak boleh ngetem ya memang enggak boleh dong. Kalau melintas, boleh," ujar Ahok.
Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat segera menerapkan larangan angkutan umum jenis bajaj melintas di Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Pelarangan itu akan diterapkan lantaran bajaj kerap ngetem di sekitar jalan tersebut.
"Harus dan pasti jadi. Sudah enggak jelas putar-putar Istana. Malu, depan Istana ngetem," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak, Selasa (19/7/2016).
(Baca juga: Tahun Depan, Bajaj Akan Dijadikan Kendaraan Roda Empat )
Menurut Harlem, sebenarnya bajaj tak terlalu mengganggu lalu lintas dan menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.
Namun, bajaj dianggap tidak pas bila melintas di depan Kompleks Istana Kepresidenan dan kantor kementerian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.