Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Berminat Magang di Kantor Ahok

Kompas.com - 21/07/2016, 14:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mereka yang mendaftar untuk magang di Balai Kota DKI Jakarta kebanyakan adalah yang ingin mencari pengalaman. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, anak magang di Balai Kota DKI tidak mengharapkan gaji.

"Biasanya yang dicari bukan anak-anak yang mau cari uang. Biasanya mereka yang lagi nunggu beasiswa, misalkan mau berangkat ke (Universitas) Cambridge bulan September, nah dia pingin magang dulu di sini," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (21/7/2016).

Ada juga anak muda yang baru lulus kuliah. Sebelum terjun ke dunia kerja, mereka ingin mencari pengalaman terlebih dahulu dengan magang di Balai Kota DKI.

Ahok mengatakan, anak magang di Balai Kota juga ada yang berstatus karyawan perusahaan internasional. Mereka bosan dengan pekerjaannya dan ingin magang di Balai Kota DKI.

"Ada yang kerja di perusahaan profesional kaya di Boston adalagi yang di Singapura, dia bosen, dia kepingin cuti tiga bulan cari pengalaman di kita. Misalkan kepingin tahu kelola BUMD seperti apa, nah dia juga diterima," ujar Ahok.

Pada program magang yang akan dilaksanakan pada Oktober 2016 mendatang, Ahok akan menggunakan sistem seleksi magang baru. Sistem itu sebelumnya juga telah digunakan untuk merekrut pegawai DKI Jakarta.

Program magang kali ini berlangsung lebih lama dibanding sebelumnya. Biasanya program magang berlangsung selama empat bulan. Kali ini berlangsung lima bulan, dimulai tanggal 3 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2017.

Peserta magang yang akan diterima juga sebanyak 30 orang. Pendaftaran program magang dibuka sejak 18 Juli 2016 dan ditutup 6 Agustus 2016.

Pengumuman tahap pertama pada 19 Agustus 2016, kemudian sesi wawancara pada 22-26 Agustus 2016. Pengumuman tahap II pada 1 September 2016.

Peserta magang dapat mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat gubernur dan mengaplikasikan ilmu melalui tugas khusus berkelompok, mengawal program-program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kriteria peserta magang di Kantor Gubernur adalah mahasiswa S-1, S-2, S-3, ataupun profesional muda yang memiliki motivasi tinggi, usia 19 – 35 tahun, punya kemampuan analisis dan komunikasi yang baik, potensi kepemimpinan, minat untuk berkontribusi bagi kemajuan Ibu Kota, dapat bekerja mandiri dan memiliki semangat proaktif, dan bersedia bekerja secara sukarela.

Kompas TV Hari Pertama Sekolah, Ahok Sarankan PNS Cuti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com