JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra tak kecil dengan keunggulan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam survei Saiful Mujani Research Center (SMRC).
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta memilih untuk menyoroti elektabilitas bakal calon gubernur (cagub) dari partai itu dalam survei tersebut.
"Saya terkejut dengan simulasi Pak Sjafrie jika head to head dengan Ahok, elektabilitasnya 15,9 persen. Pertanyaan saya, Pak Sjafrie kan belum ngapa-ngapain, kenapa orang sudah bisa milih Sjafrie?" kata Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Tiga bakal cagub dari Partai Gerindra ikut disimulasikan head to head dengan Ahok dalam survei SMRC. Mereka adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Syamsudin.
Jika Ahok berhadapan dengan Sandiaga Uno, Ahok dipilih oleh 61,0 persen responden, Sandiaga 19,2 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 19,8 persen.
Jika Ahok berhadapan dengan Sjafrie Sjamsoeddin, Ahok dipilih oleh 62,8 persen responden, Sjafrie 15,9 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 21,3 persen.
Simulasi ketiga adalah jika Ahok berhadapan dengan Yusril Ihza Mahendra. Ahok ternyata dipilih oleh 59,4 persen responden, Yusril 26,3 persen responden dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 14,3 persen.
Syarif mengatakan hal itu merupakan pertanda baik. Artinya, masyarakat sudah mulai sadar dengan keberadaan bakal cagub dari Partai Gerindra. Bahkan, Sjafrie yang baru memulai sosialisasinya sudah memiliki elektabilitas 15,9 persen.
"Kami apresasi, bacagub kami sudah diterima untuk dipilih, padahal kan belum ngapa-ngapain," kata Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.