Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Sjafrie Belum Lakukan Apa-apa, Kenapa Bisa Ada yang Pilih Dia?"

Kompas.com - 22/07/2016, 14:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra tak kecil dengan keunggulan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam survei Saiful Mujani Research Center (SMRC).

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta memilih untuk menyoroti elektabilitas bakal calon gubernur (cagub) dari partai itu dalam survei tersebut.

"Saya terkejut dengan simulasi Pak Sjafrie jika head to head dengan Ahok, elektabilitasnya 15,9 persen. Pertanyaan saya, Pak Sjafrie kan belum ngapa-ngapain, kenapa orang sudah bisa milih Sjafrie?" kata Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Tiga bakal cagub dari Partai Gerindra ikut disimulasikan head to head dengan Ahok dalam survei SMRC. Mereka adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, dan Sjafrie Syamsudin.

Jika Ahok berhadapan dengan Sandiaga Uno, Ahok dipilih oleh 61,0 persen responden, Sandiaga 19,2 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 19,8 persen.

Jika Ahok berhadapan dengan Sjafrie Sjamsoeddin, Ahok dipilih oleh 62,8 persen responden, Sjafrie 15,9 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 21,3 persen.

Simulasi ketiga adalah jika Ahok berhadapan dengan Yusril Ihza Mahendra. Ahok ternyata dipilih oleh 59,4 persen responden, Yusril 26,3 persen responden dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 14,3 persen.

Syarif mengatakan hal itu merupakan pertanda baik. Artinya, masyarakat sudah mulai sadar dengan keberadaan bakal cagub dari Partai Gerindra. Bahkan, Sjafrie yang baru memulai sosialisasinya sudah memiliki elektabilitas 15,9 persen.

"Kami apresasi, bacagub kami sudah diterima untuk dipilih, padahal kan belum ngapa-ngapain," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com