JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P belum pasti akan mengusung calon gubernur DKI Jakarta dari enam nama bakal calon hasil proses seleksi partai itu. Bisa saja calon gubernur (cagub) PDI-P dipilih dari nama lain, di luar enam orang yang lolos seleksi itu.
Ketua DPP PDI-P Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengemukakan hal itu di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2016). Menurut Djarot, PDI-P bisa saja menentukan nama lain karena PDI-P juga punya mekanisme menentukan calon melalui penugasan.
"Kan kemungkinan dipilih tidak dipilih tetap bisa. Kalau you daftar sesuatu bisa tidak diterima? Ya bisa," kata Djarot yang merupakan wakil gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Djarot, mekanisme dalam menentukan calon melalui penugasan biasanya hanya diperuntukan bagi kader internal. Ia menyatakan, setiap kader harus siap menjalankan tugas partai. Ia mencontohkan Joko Widodo pada Pilkada 2012.
"Pada 2012, Pak Jokowi tidak daftar, tapi penugasan, diundang. Artinya pintu bisa lewat PAC, DPC, DPD, maupun DPP partai," kata Djarot.
Djarot tak mau berangan-angan soal kemungkinan siapa yang nantinya akan dipilih sebagai cagub. Ia menegaskan, keputusan akhir soal siapa yang akan dipilih sebagai cagub PDI-P akan menjadi kewenangan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.
"Jadi tunggu saja proses partai seperti apa. Nanti rapat pleno akan mengkaji berbagai kemungkinan dan disampaikan pada saat yang tepat," kata dia.
Enam nama bakal cagub PDI-P yang ada itu merupakan hasil seleksi terhadap 27 orang yang mendaftar dan ikut fit and proper test yang dilakukan PDI-P beberapa bulan lalu. PDI-P punya 28 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jumlah itu sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.