JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dinilai jadi kunci untuk peta politik pada Pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, 28 kursi milik PDI-P di DPRD DKI Jakarta dapat berpengaruh dalam pengusungan pasangan calon pada pilkada.
"Sebenarnya kata kunci ada di PDI-P," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Yunarto melihat, ada komunikasi intensif antara PDI-P dengan bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama. Komunikasi itu juga terjalin dengan "Teman Ahok".
"Bahkan Sekjen (PDI-P) Pak Hasto mengatakan sangat mungkin nama Ahok muncul sebagai bagian dari pemetaan akan dimunculkan," sambung Yunarto.
PDI-P saat ini mengerucutkan enam nama untuk calon gubernur DKI Jakarta. Enam nama itu akan diserahkan ke Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Kalau (PDI-P) betul-betul bergabung dan calonkan Ahok, menurut saya bisa dipastikan partai lain dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) bergabung," sambung Yunarto.
Calon lain, kata Yunarto, hanya akan mendapatkan dukungan Partai Gerindra dan PKS. Berbeda bila PDI-P tak mencalonkan Ahok. Maka akan ada tiga pasang calon.
"Sulit PDI-P gabung dengan Gerindra. Karena PDI-P akan calonkan kader sendiri. Tapi saya rasa PDI-P akan bergabung juga dengan Pak Ahok," tegas Yunarto.
Untuk mencalonkan gubernur dan calon wakil gubernur, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 21 jumlah kursi di DPRD. Sejauh ini baru PDI-P yang mencukupi syarat itu sebagai parpol tunggal. (Baca: "PDI-P Dalam Mengusung Cagub Bukan Hanya Lihat Hasil Survei")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.