JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menghadiri halalbihalal dengan tokoh lintas agama di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat diminta untuk menyumbang masjid.
Ahok diminta oleh Ketua MUI Jakarta Timur, Ahmad Sodri, yang memiliki pesantren. Sambil bercanda, Ahok mengatakan tidak mau memberi sumbangan untuk Sodri. Namun dia mau jika sumbangan tersebut digunakan untuk masjid.
"Enggak bisa, enak aja mobil lu lebih mewah dari gua. Di rumah gue aja enggak ada BMW," kata Ahok di kediaman Sodri di Jalan Penggilingan.
"Tapi kalau urusan masjid, ini urusan pahala bos, beda bos ha-ha-ha," tambah Ahok.
Ia mengatakan, dirinya tidak mau besar sumbangannya diumumkan. Apalagi menjelang Pilkada DKI, segala gerak-geriknya akan menjadi sorotan. Dia tidak mau sumbangannya untuk masjid malah dituding sebagai bentuk kampanye.
Ahok menceritakan, selama ini dia tidak sembarangan ketika menyumbang untuk masjid. Biasanya, Ahok akan bertanya berapa banyak jemaah yang ada di masjid itu dan berapa besar jumlah sumbangan jemaah itu.
Untuk membuktikan hal itu, dia akan menyuruh stafnya untuk meninjau langsung ke masjid itu.
"Saya suruh orang diam-diam ke sini, kalau jemaahnya naik mobil, sumbangnya cuma Rp 5.000, wah itu dikhotbahin aja," ujar Ahok.
"Tapi kalau jemaahnya ibu-ibu, nenek-nenek, amalnya Rp 1.000, padahal satu hari dia hanya dapat Rp 5.000 misalnya. Kalau enggak mampu, saya ikut urunan," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.