Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Terowongan Penyeberangan Stasiun Manggarai?

Kompas.com - 25/07/2016, 18:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan penyeberangan orang di bawah Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, masih dikerjakan hingga saat ini. Bentuk terowongan yang mirip dengan di Stasiun Pasar Senen itu telah dibangun sejak awal tahun 2015 silam, berikut dengan pekerja yang sehari-harinya bekerja di bawah rel kereta api Jabodetabek.

Menurut Marketing Public Relations PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) Riesta Junianti, proses pengerjaan terowongan penyeberangan orang tersebut sudah rampung 75 persen.

Hal yang kini jadi fokus pengerjaan adalah proses finishing bagian dalam dan luar terowongan.

"Kami sekarang sudah tahap finishing, ada beberapa yang masih harus dirapikan, Insya Allah selesai beberapa bulan lagi," kata Riesta kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016).

Dari dokumentasi PT KAPM, terlihat kondisi dalam terowongan yang masih penuh dengan material bangunan. Penerangan di dalam terowongan telah terpasang, tetapi beberapa instalasi kabel masih nampak kurang rapi dan belum terpasang sepenuhnya.

Para pekerja di sana masih ada juga yang melapisi bagian terowongan dengan semen. Adapun bagian luar terowongan, tepatnya di akses masuk menuju sana, sudah lebih rapi. Tangga dan gagang di sampingnya pun sudah terpasang.

Secara terpisah, Humas PT KAI Daop 1 Bambang Prayitno menjelaskan, terowongan di bawah Stasiun Manggarai akan digunakan bagi penumpang yang ingin berpindah peron.

Istimewa Suasana pengerjaan terowongan penyeberangan orang di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2016).

Terowongan itu dinilai akan sangat membantu pergerakan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk. Selama ini, penumpang KRL di Stasiun Manggarai harus berpindah peron dengan melewati rangkaian rel.

Terkadang, penumpang harus berlari dan tertahan di saat ada kereta yang berjalan menutup tempat penyeberangan. Tidak sedikit juga penumpang yang tetap memaksa untuk menyeberang meski kereta sudah berjalan dan petugas telah meniupkan pluit sebagai tanda peringatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com