Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung di TPST Bantargebang Merasa Diperhatikan Jika Mendapat BPJS

Kompas.com - 26/07/2016, 17:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Para pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, menyambut baik rencana Pemprov DKI yang akan memberikan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Para pemulung merasa diperhatikan.

Sureni (38), salah satu pemulung yang sudah bekerja selama 25 tahun di TPST Bantargebang, mengatakan, pekerjaannya sebagai pemulung cukup berisiko, khususnya yang berkaitan dengan kesehatannya.

"Ya kalau dikasih (BPJS) senang," kata Sureni, kepada Kompas.com, di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (26/7/2016).

Sureni mengatakan, penghasilan memulung sampah dalam sehari dapat mencapai Rp 50.000 sampai Rp 60.000. Itupun baru didapat jika dia bekerja sejak pagi hingga sore hari.

Uang itu, kata Sureni, digunakan untuk menyambung hidup keluarganya. Suaminya, Tarsim (39), juga pemulung di TPST Bantargebang, dengan penghasilan yang sama. Dengan penghasilan yang pas-pas itu Sureni mengaku tidak lagi memikirkan masalah kesehatan.

"Risikonya bisa luka kena beling, ini saja kalau kita mau dapat Rp 50.000 mesti keluar pagi sampai sore, padahal saya kena asam urat. Tapi kalau enggak gitu enggak dapat Rp 50.000. Belum lagi bahaya longsor (sampah)," ujar Sureni.

Edo (32), pemulung lain di TPST Bantargebang mengungkapkan hal senada. Ia berharap setelah pengelolaan TPST Bantargebang diambil alih oleh Dinas Kebersihan DKI, kesejahteraan pemulung juga dapat diperhatikan.

"Dari tahun 1998 enggak pernah dapat kayak gitu. Kalau dikasih BPJS ya maulah," ujar Edo.

Kepala UPST Dinas Kebersihan DKI Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI). Tujuannya melakukan sosialisasi terkait BPJS tersebut.

Kemungkinan ada 6.000 pemulung yang selama ini bekerja di TPST Bantargebang, yang akan mendapat BPJS.

"Sudah ketemu IPI untuk mengumpulkan KTP dan KK. Ada 6.000 pemulung nanti yang dapat BPJS, tapi diberikan bertahap," ujar Asep.

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com