JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra telah melakukan penjaringan bakal calon gubernur DKI. Tiga bakal calon gubernur yang dilaporkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah pengusaha Sandiaga Uno, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik, bangga dengan ketiga bakal calon gubernur hasil penjaringan DPD Gerindra DKI Jakarta.
"Sandiaga anak muda, pintar, santun, beradab. Sjafrie tegas, santun, dan beradab. Yusril pintar, santun, beradab," kata Taufik sambil tersenyum semringah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Saat ini, DPP Gerindra tengah membahas dan mendalami ketiga bakal calon gubernur tersebut. Taufik menjelaskan, DPP Gerindra punya berbagai pertimbangan untuk memilih bakal calon gubernur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Rencananya, Gerindra akan mengumumkan bakal calon gubernur pada akhir Juli atau awal Agustus.
"Tiga-tiganya bagus. Jadi mikirnya agak susah sedikit," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.
Yakin Elektabilitas Naik
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dilakukan pada 24-29 Juni 2016, elektabilitas bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih mengungguli pesaing lainnya.
Dalam simulasi semi terbuka dengan memberikan 22 nama tokoh, elektabilitas Ahok mencapai 53,4 persen. Elektabilitas Ahok itu jauh lebih tinggi dibandingkan tokoh lainnya. Survei dilakukan dengan metode wawancara dilakukan terhadap 820 responden. Namun, hanya 646 responden yang dinyatakan valid dan datanya dianalisis.
Taufik tak terkejut dengan hasil tersebut. Pasalnya, Ahok telah memimpin Ibu Kota empat tahun. Dia meyakini, elektabilitas bakal calon gubernur yang akan diusung Gerindra terus melesat.
Masih berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Yusril sebesar 10,4 persen. Disusul dengan Wali Kota Tri Rismaharini dengan persentase 5,7 persen. Sandiaga Uno dengan 5,1 persen, Yusuf Mansur 4,6 persen, dan calon lainnya memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.
"Sandi baru empat bulan ke lapangan sudah bagus elektabilitasnya, Sjafrie juga baru keluar shalat Jumat di Luar Batang juga sudah bagus elektabilitasnya. Kalau dia ke Kampung Pulo, elektabilitasnya naik lagi," kata Taufik.
Hanya saja Gerindra tidak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. Mereka hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan syarat parpol yang akan mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta. Gerindra harus berkoalisi dengan partai politik lainnya jika ingin mengusung calon gubernur atau wakil gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.