JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pelayan kafe Olivier, Ahmar, mengungkap perbedaan yang terjadi di meja nomor 54 sebelum Wayan Mirna Salihin dan Hani datang. Hal itu diungkapkan pada sidang lanjutan mengadili terdakwa pembunuh Mirna, Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).
"Pas saya datang, saya ngobrol menanyakan bagaimana rasa cocktail-nya. Jessica bilang enak, enggak ada masalah. Saya ambil gelas cocktail Sazerac-nya, lihat di meja posisi gelas es kopi vietnam itu di tengah dan cocktail Old-Fashioned di pinggir. Jessica duduk di pinggir meja sebelah sananya, di ujung," kata Ahmar di hadapan majelis hakim.
Ahmar mengambil gelas cocktail ketika Jessica sudah meminum Sazerac hampir habis. Ketika itu, Jessica dilihat Ahmar masih sendiri di meja tersebut.
Adapun sebelumnya, pelayan kafe yang mengantar es kopi vietnam pesanan Jessica, Agus Triyono, mengaku menaruh es kopi vietnam di tengah meja tersebut. Setelahnya, pelayan kafe lain bernama Marlon Alex Napitupulu, membawa dua minuman cocktail pesanan Jessica.
Bila sebelumnya gelas es kopi vietnam berada di tengah, ketika Alex datang mengantar dua gelas cocktail, terjadi perubahan tatanan gelas di sana. Gelas di depan Jessica adalah cocktail Sazerac, di tengah gelas cocktail Old-Fashioned, sedangkan gelas es kopi vietnam berada di paling ujung meja, berlawanan dengan tempat Jessica duduk.
"Saya taruh minuman tanya Jessica dulu, ini mau ditaruh di mana, jadi bukan saya yang langsung taruh," tutur Alex.
Setelah mendengarkan pernyataan Alex, majelis hakim memastikan lagi apakah penyataan Ahmar sebelumnya tepat. Ahmar pun menegaskan, apa yang dia lihat itu benar, bahwa gelas es kopi vietnam yang dia lihat berada di tengah meja, bukan di pinggir.
"Betul, gelas kopinya di sini (sambil menunjuk ke tengah meja). Saya lihat masih utuh, cuma sudah ada sedotan dan warnanya masih sama, kopi di bawah, susu di atas, tapi sudah mencair," ujar Ahmar.
Jessica mendengarkan keterangan semua saksi yang dihadirkan. Hingga pukul 13.45 WIB, sidang masih berlangsung dengan mendengarkan kesaksian Devi selaku salah satu manajer kafe Olivier.