JAKARTA, KOMPAS.com - Devi selaku manajer kafe Olivier mengaku mulai curiga dengan sikap Jessica Kumala Wongso saat mendapati Wayan Mirna Salihin kejang-kejang pada Januari 2016 lalu.
"Waktu Mirna kejang-kejang sampai mulutnya keluar busa, Jessica kelihatannya tenang saja. Saya sama Hani yang panik, Jessica tenang-tenang saja wajahnya," kata Devi dalam sidang lanjutan yang mengadili Jessica selaku terdakwa kasus pembunuhan Mirna di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu(27/7/2016).
Menurut Devi, Mirna kelihatan seperti orang yang kesulitan bernafas. Kondisi itu dia lihat saat Mirna mulai kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Dari kejadian itu, pelayan-pelayan lain mulai berdatangan. Mereka dan Devi berusaha untuk mengecek kondisi Mirna. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membawa Mirna ke klinik terdekat, masih di dalam kawasan mal Grand Indonesia.
"Saya sampai tanya ke Hani sama Jessica, temannya punya riwayat epilepsi atau penyakit lain enggak, kata mereka enggak ada. Mau saya kasih air putih, tapi kelihatannya buat nafas saja sudah susah, jadi cepat-cepat dibawa," kata Devi.
Ketika pelayan-pelayan dan Devi akan mengecek denyut nadi di tangan Mirna, terhalang oleh Jessica yang sedang duduk. Kecurigaan Devi timbul saat itu karena dia sampai harus meminta Jessica untuk berpindah tempat karena telah menghalangi dia mengecek denyut nadi Mirna.
"Saya heran, kenapa dia (Jessica) cuma diam, enggak berbuat apa-apa. Kalau Hani dia kelihatan panik, sambil pegang handphone sambil pegangin Mirna. Saya juga sampai minta Jessica ke tempat lain, kehalang badan dia pas mau cek Mirna," ujar Devi.