JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menegaskan, dukungan mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, bukan bagian dari upaya menambah perolehan kursi Nasdem di DPRD DKI Jakarta pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino.
"Kami lihat dukungan yang besar masyarakat, makanya kami dukung Ahok (sapaan Basuki). Kalau target kursi segala macam, kami ngomong nantilah," kata Wibi kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2016).
(Baca juga: Nasdem Tunggu PDI-P Bergabung dalam Koalisi Pendukung Ahok )
Ia menegaskan, Partai Nasdem tidak mengambil kesempatan mendukung Ahok dengan melihat besarnya "Ahok effect" di masyarakat.
Sama halnya dengan tidak mempertimbangkan "Jokowi effect" pada pemilihan presiden.
Partai Nasdem merupakan partai politik pertama yang mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden dan Ahok sebagai gubernur.
"Sekarang biarkanlah masyarakat melihat mana partai yang tulus buat masyarakat itu sendiri, bukan untuk Ahok," kata Wibi.
(Baca juga: Nasdem Serahkan pada Ahok untuk Pilih Cawagub walau Heru Dinilai Paling Pas)
Partai Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka bersama Partai Hanura dan Golkar sepakat mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.