Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Ungkap di Balik Trending Topics #BalikinKTPGue

Kompas.com - 29/07/2016, 16:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju lewat jalur partai politik, tagar #BalikinKTPGue ramai di dunia maya yang menyatakan kekecewaan karena Ahok tak jadi maju lewat jalur independen.

Kelompok relawan "Teman Ahok" meyakini bahwa cuitan tersebut merupakan serangan dari buzzer salah satu lawan politik Ahok.

Dengan bantuan dari konsultan digital Muvera, juru bicara "Teman Ahok" Singgih Widiyastono menyebut bahwa ramainya tagar itu adalah hasil cuitan para "bot".

"Kan ada Muvera yang mantau, itu mainan buzzer," ujar Singgih saat dihubungi, Jumat (29/7/2016).

Singgih menjelaskan bahwa hal itu terlihat dari hasil analisis cuitan yang tidak organik. Cuitan-cuitan itu bahkan mayoritas berasal dari luar Jakarta.

Teman Ahok menanggapi santai serangan-serangan di dunia maya ini. Mereka juga menggalang dukungan di Twitter dengan tagar #tetapAhok.

Singgih tak menampik bahwa ada kekecewaan ketika Ahok sudah memutuskan maju lewat jalur parpol. Hanya saja, kekecewaan ini tidak berlangsung berlarut-larut hingga membuat pendukung Ahok berbalik arah mendukung calon lainnya.

"Kecewa pasti ada, tapi kalau sampai enggak jadi milih mungkin ada, tapi jumlahnya enggak banyak," kata Singgih.

Ahok mengumumkan keputusannya maju lewat jalur parpol seusai halalbihalal bersama Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) kemarin.

Ia kini didukung oleh Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura. Jumlah suara tiga partai itu pun cukup untuk mengantarkan Ahok bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.

Kompas TV Sudah 950 Ribu KTP Yang Dikumpulkan Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com