Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Keberatan jika PDI-P Kuasai Struktur Tim Pemenangan Ahok

Kompas.com - 29/07/2016, 18:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nusron Wahid, ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama untuk Pilkada DKI 2017, menyatakan keberatan apabila PDI Perjuangan menguasai struktur tim pemenangan.

Pernyataan itu dilontarkannya menanggapi kemungkinan masuknya PDI-P dalam koalisi partai pendukung Basuki alias Ahok.

"Kan kita koalisi. Namanya koalisi harus bersama-sama," ujar Nusron saat dihubungi, Jumat (29/7/2016).

(Baca juga: Ahok Akan Hadiri Konsolidasi Penyelenggara Pilkada DKI Jakarta )

Nusron baru saja dipilih Ahok sebagai ketua tim pemenangannya. Nusron merupakan kader Partai Golkar, salah satu partai yang sudah menyatakan kesediaannya mengusung Ahok.

Nusron menolak berkomentar lebih jauh perihal kemungkinan masuknya PDI-P ke koalisi pendukung Ahok.

Ia mengatakan bahwa struktur tim pemenangan Ahok rencananya baru akan dibentuk pada September, tepatnya setelah Ahok didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum melalui jalur partai politik pada 19-21 September.

"Masih jauhlah itu. Baru nanti September setelah mendaftarkan ke KPU. Jadi tunggu September baru akan berkoordinasi lagi," ujar Nusron.

Ketua DPP PDI-P Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat menyatakan, partainya akan menjadi pengusung utama jika nantinya memutuskan ikut mengusung Ahok.

"Tapi saya bilang ya, PDI-P itu pemenang pemilu dan punya 28 kursi di DPRD dan di dalam pilkada bisa mengusung sendiri. Artinya PDI-P yang akan jadi pengusung utama dan akan mengorganisir, ada paling depan," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Namun, Djarot belum bisa memastikan apakah partainya akan mengusung Ahok atau tidak.

Ia lantas menyatakan bahwa PDI-P menerapkan budaya mufakat dan menentukan cagub melalui mekanisme partai.

"Tergantung Pak Ahok bagaimana, apa mau masuk dalam mekanisme partai itu," kata Djarot.

(Baca juga: Apa Kata Djarot soal Keyakinan Ahok Diusung PDI-P pada Pilkada DKI?)

Kompas TV Maju Lewat Parpol, Ahok Akan Temui Megawati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com