Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Rekaman Suara, Titus Sebut Hukuman Mati Tak Bisa Berantas Narkoba

Kompas.com - 30/07/2016, 22:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana mati Michael Titus Igweh meninggalkan rekaman suara dirinya. Rekaman itu dibuat pada Sabtu (23/7/2016), sepekan sebelum Titus dieksekusi mati.

Istri Titus, Felicia, mengirimkan rekaman suara Titus kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp pada Jumat (29/7/2016) malam.

Dalam rekaman tersebut, Titus menyebut bahwa hukuman mati tidak akan efektif memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

"Bagaimana dengan cara ini bapak (Presiden Joko Widodo) yakin bisa memberhentikan pemasukan narkoba? Tidak bisa," demikian penggalan suara Titus dalam rekaman itu.

Menurut Titus, pemerintah harus memberi sanksi pada para pengguna narkoba. Bukan malah menyebut mereka sebagai korban.

"Bapak kalau mau berantas narkoba harus jujur, harus mulai dengan penggunanya, penggunanya harus dihukum, harus cari solusi. Jangan penggunanya dibilang korban," kata dia.

Titus menyatakan, tingginya pasokan narkoba dari luar negeri terjadi karena banyaknya pengguna narkoba. Jika pemerintah bisa menindak tegas para pengguna narkoba, pasokan narkoba pun akan berkurang karena narkoba merupakan bisnis.

"Karena penggunanya makin tinggi di Indonesia, makanya ada kiriman barang. Orang Indonesia itu banyak sekali yang ingin senang-senang, pola hidupnya tidak ada rasa takut sama peraturan. Semuanya pake narkoba sana-sini," ucap Titus.

Titus menyebut pemerintah harus membenahi sumber daya manusia di Indonesia. Sebab, semakin banyak orang yang menjerumuskan diri mereka sendiri dengan menggunakan narkoba.

"Kalau pemakainya kurang, pemasukannya pasti kurang. Jadi kalau Anda mau eksekusi 100 orang tapi penggunanya masih banyak, percuma," tutur dia.

Titus merupakan warga negara Nigeria yang divonis hukuman mati atas kasus kepemilikan narkotik jenis heroin seberat 5,8 kilogram tahun 2003. Tim eksekutor telah mengeksekusi Titus di pulau Nusakambangan pada Jumat dini hari.

Selain Titus, tiga terpidana lainnya yang dieksekusi yakni Freddy Budiman (Indonesia), Seck Osmane (Nigeria), dan Humphrey Ejike (Nigeria).

Pelaksanaan eksekusi terpidana mati di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dilaksanakan pada Jumat dini hari sekitar pukul 00.45 WIB.

Jenazah Titus sudah tiba dan disemayamkan di Rumah Duka Bandengan sejak Jumat siang. Jenazah Titus akan diterbangkan ke Nigeria pada Minggu (31/7/2016) dan dimakamkan di sana.

Kompas TV BJ Habibie Minta Presiden Hapus Hukuman Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com