Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Pandang Istana, Tempat Khusus Unjuk Rasa dengan Sentuhan Seni

Kompas.com - 31/07/2016, 08:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Taman Pandang Istana, Sabtu (30/7/2016).

Taman yang terletak di sebelah barat laut Monumen Nasional (Monas) atau tepatnya di depan foto Presiden Republik Indonesia itu diperuntukkan bagi para pendemo yang biasa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka.

Demo di depan Istana, lanjut dia, membuat arus lalu lintas sekitar menjadi macet serta sampah di mana-mana. Basuki berharap, pembangunan taman tersebut bisa mengantisipasi dua masalah tersebut.

"Ini memang ide ketika para pendemo ngotot mau menyampikan aspirasi memandang ke Istana. Jadi, kami berpikir pakai nama 'Taman Aspirasi' saja, tetapi namanya kayaknya kurang, jadi kami usul ke Istana dan kami ganti namanya jadi 'Taman Pandang Istana'," kata Basuki.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, taman ini tak sekadar menunjukkan ruang terbuka hijau saja, tetapi juga banyak dekorasi warna-warni dengan sentuhan seni dari para seniman.

Foto-foto Taman Pandang bisa dilihat di gallery foto Kompas.com.

Adapun fungsi dan tujuan pembangunan taman ini ialah sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan gagasan serta aspirasi melalui kegiatan kreatif dan kolaboratif.

Pembangunan Taman Pandang Istana dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Holcim, Caras Creative Placemaking, dan seniman grafis Yasser Rizky.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan kata sambutan pada acara peresmian Taman Pandang Istana di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016). Taman Pandang Istana diperuntukan bagi para pendemo untuk menyuarakan aksinya.
Dari depan taman, pengunjung dapat melihat instalasi tipografi tiga dimensi yang terdiri dari bangku taman, instalasi patung "Ragam dan Insan", instalasi pada lantai berupa kutipan inspiratif dari para tokoh, dan pahlawan Indonesia.

Ada kutipan Abdurrahman Wahid, Mohammad Hatta, YB Mangunwijaya, dan Buya Hamka; serta tembok mural atau grafiti. Pohon-pohon yang ada di taman pun dihias dengan kain rajut warna-warni.

"Kami ingin unsur seni dibawa ke ranah publik. Makanya, kami libatkan komunitas, lalu juga ada pesannya dari para tokoh, apa sih yang dicita-citakan bangsa Indonesia," kata Basuki.

Ia berharap, para pendemo juga merasakan sentuhan seni yang ada di taman tersebut.

"Apalagi mereka agak provokatif. Taman ini bisa mendorong Bhinneka Tunggal Ika untuk menghargai keberagaman," kata Basuki.

Rencananya, taman serupa juga dibangun di kawasan Bundaran Hotel Indonesia atau persisnya di lahan bekas Kedubes Inggris. Sebab, lanjut dia, dua lokasi favorit melakukan aksi unjuk rasa adalah di depan Istana Merdeka dan Bundaran HI. Jadi, taman-taman di Jakarta memiliki tema masing-masing.

"Misalnya Kalijodo, jelas untuk skateboard sama sepeda," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com