Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penusukan oleh Geng Motor di Pondok Bambu Kondisinya Membaik

Kompas.com - 04/08/2016, 13:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban penusukan yang diduga dilakukan kelompok geng motor di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur kondisinya saat ini sudah membaik. Namun, korban yang mengalami luka tusuk di punggung itu masih menjalani perawatan di RS Budhi Asih.

"Kondisinya mulai membaik. Tapi memang waktu kejadian kena tusuk dipunggung itu dia enggak pingsan, masih sadar juga. Cuma darahnya terus keluar," kata Iba, tante korban, saat ditemui Kompas.com di rumah korban, di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016).

Iba mengatakan, ponakannya itu pamit keluar rumah untuk membeli pecel ayam yang ada di Jalan Pahlawan Revolusi. Jaraknya sekitar 150 meter dari rumah korban. Iba belum tahu persis penyebab korbannya diserang. Namun, aksi penyerangan saat geng motor yang berjumlah puluhan lewat di lokasi dan terjadi tawuran.

Iba tak tahu apakah ponakannya punya masalah atau tidak sebelumnya.

"Saya kurang tahu, enggak ada masalah (sebelumnya). Dia keluar rumah bilangnya mau beli pecel ayam," ujar Iba.

Ditemui terpisah, Basriah (47), ibu dari ME, mengatakan kondisi anaknya sudah pulih tak lama setelah disiram air keras. Basriah mengaku tak tahu penyebab anaknya jadi sasaran penyerangan.

"Penyebabnya saya kurang tahu. Tapi yang penting buat saya anak saya selamat, sudah pulih dan sekarang sudah kerja lagi. Dia lukanya di pelipis, tangan sama kaki sedikit. Untungnya dia pakai jaket," ujar Basriah.

Basriah mengatakan, polisi sudah menangkap pelaku penyerangan anaknya. Namun, ia tak tahu apakah pelakunya geng motor atau bukan.

"Anak saya sama orang yang nyiram sudah ketemu di polsek, sudah damai. Kalau saya udah damai aja, sudah enggak ada apa-apa," ujar Basriah.

Sebelumnya, RS dan ME diduga menjadi korban kekerasan oleh geng motor. Kejadian tersebut terjadi saat pecah tawuran yang melibatkan geng motor di Jalan Pahlawan Revolusi, Sabtu (30/7/2016) pukul 01.30 WIB.

Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro membenarkan mengenai adanya kejadian penyerangan terhadap dua warga Pondok Bambu tersebut. Namun, dirinya menepis kalau perbuatan tersebut dilakukan geng motor. Polisi menyatakan, korban diserang tiba-tiba.

Pasca-kejadian itu muncul pesan berantai bahwa kawasan Pondok Bambu mencekam karena geng motor akan mengganggu lagi.

Di sisi lain, polisi melihat tidak ada potensi aksi balas dendam atau penyerangan seperti yang disebar dalam pesan berantai.

Meski demikian, keamanan di Jalan Pahlawan Revolusi perketat. Polisi pun mengimbau masyarakat tidak khawatir beraktivitas. Polisi menyarankan, jika sudah tidak ada aktivitas di saat larut malam warga sebaiknya berada di rumah. (Baca: Ini Cerita Awal Mulanya Pondok Bambu Rawan Tawuran Geng Motor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com