Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Ton Ranjau Paku dari Seluruh Jakarta Dipamerkan di Bundaran HI

Kompas.com - 07/08/2016, 07:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika anda berkunjung ke area Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016) pagi ini, ada terlihat sesuatu yang berbeda. Gunungan ranjau paku terlihat sengaja diletakkan di salah satu sudut, dekat Polsubsektor Thamrin, berikut dengan spanduk dan tong-tong bekas cat yang juga diisi paku-paku karatan.

Ranjau paku itu tadinya tersebar di seluruh jalanan Ibu Kota. Paku-paku itu telah  dikumpulkan relawan komunitas Saber (Sapu Bersih), yang aktif membersihkan ranjau paku selama lima tahun terakhir.

"Jadi, ini loh paku yang disebar selama ini. Paku yang dipamerin di sini beratnya sampai 1,5 ton. Tapi kalau benar-benar dikumpulin semua dari lima tahun lalu, jumlahnya bisa sampai empat ton," kata pendiri komunitas Saber, Abdul Rohim, kepada Kompas.com, di lokasi.

Rohim menjelaskan, tujuan pihaknya memamerkan ranjau paku adalah untuk membuka mata masyarakat bahwa ranjau paku dan oknum tak bertanggung jawab masih banyak di Jakarta. Pameran ranjau paku itu juga dilakukan dalam rangka perayaan hari ulang tahun ke lima komunitas Saber yang jatuh pada hari Jumat lalu.

Biasanya, relawan yang mengumpulkan ranjau paku menyimpan sendiri paku-pakunya. Tetapi mereka yang sudah menyimpan ranjau paku terlalu banyak, tidak jarang juga menjualnya kembali kepada tukang barang bekas.

Sembari memamerkan ranjau paku, para relawan komunitas Saber juga membagi-bagikan brosur dan penjelasan kepada masyarakat tentang daerah mana saja yang masih rawan ranjau paku.

Sejumlah orang yang baru melihat tumpukan ranjau paku itu pun sempat kaget dan tidak percaya.

"Itu serius paku semua? Seram, ya. Memangnya polisi enggak tangkap-tangkapin yang nyebarin itu paku?" kata Donny, warga yang sedang bersepeda.

Selain memamerkan ranjau paku, relawan Saber juga memperagakan bagaimana mereka menjaring ranjau paku dengan alat yang dibuat khusus. Alat tersebut memiliki bentuk beragam, dengan lempengan magnet yang dipasang agar dapat menangkap ranjau paku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com