Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran Ahok kepada Para Pengumpul 3 Juta KTP Tolak Pemimpin Arogan

Kompas.com - 10/08/2016, 08:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum RT/RW menyebar formulir untuk mengumpulkan tiga juta data KTP warga DKI menolak pemimpin yang arogan.

Meski tak menyebut bahwa pemimpin arogan yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Basuki meyakini Forum RT/RW tersebut tidak akan mendukungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Di sisi lain, ia tak yakin Forum RT/RW mampu mengumpulkan hingga tiga juta data KTP warga DKI Jakarta.

"Ya kalau 3 juta KTP terkumpul mah, mereka pasang kambing dibedaki (jadi calon gubernur) saja langsung jadi dong. Iya kan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu seraya tertawa, Selasa (9/8/2016).

Menurut dia, banyak kelompok yang mengklaim mampu mengumpulkan KTP dukungan. Namun, pada akhirnya, jumlahnya tak terpenuhi.

Salah satu contohnya, lanjut dia, pasangan Ichsanuddin Noorsy dan Ahmad Daryoko yang berencana maju melalui jalur perseorangan. Usaha mereka gagal setelah jumlah KTP dukungan tak mencukupi membawa mereka maju melalui jalur perseorangan.

Berdasarkan perhitungan tim sukses, KTP dukungan yang dikumpulkan sebanyak 600.000. Namun, setelah dihitung Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, jumlah KTP yang berhasil dikumpulkan sebanyak 19.000.

"Kamu kira gampang kumpulin KTP? Enggak gampang lho," kata Ahok.

"Teman Ahok"

"Teman Ahok" pernah merasakan sulitnya mengumpulkan KTP dukungan. Sebelum Ahok memutuskan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik, Teman Ahok menginginkan dia maju melalui jalur perseorangan.

Relawan Teman Ahok membuka booth di mal untuk mengumpulkan formulir dan KTP dukungan. Mereka mengumpulkan satu juta data KTP sesuai target yang ditetapkan Ahok.

"Makanya, saya hargai banget Teman Ahok yang sudah kerja kumpulin KTP satu juta. Kamu cuma ada duit, juga enggak bisa kumpulin (satu juta KTP)," kata Ahok.

Ahok mengatakan, sulit mencari orang yang bersedia menyerahkan KTP sekaligus meluangkan waktu mengisi formulir dukungan. Setelah memberi dukungan, warga akan mendapat SMS notifikasi dari relawan Teman Ahok.

Selain itu, lanjut dia, Teman Ahok memiliki identitas lengkap warga yang sudah menyerahkan KTP.

"Sistemnya bagus banget. Kalau enggak begitu, saya enggak percaya dong," kata Ahok.

Bahkan, Ahok meyakini akan lolos verifikasi KPU jika benar-benar maju melalui jalur perseorangan. Menurut dia, para pendukungnya siap mendatangi petugas verifikator jika tak ditemui saat verifikasi faktual.

Para pendukungnya, lanjut dia, juga siap cuti jika diminta mengonfirmasi dukungan mereka. Namun, pada akhirnya, Ahok memilih maju maju melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia akan diusung oleh Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Semua hal yang telah dikerjakan Teman Ahok membuat tiga partai politik yakin dan memutuskan mengusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi, ini tiga partai di balik independen, kuat. Orang saya independen lawan semua partai juga sudah siap kok. Ini independen plus tiga partai politik," ujar Ahok mengembangkan senyumnya.

Kompas TV Ketua RT Kumpulkan KTP Tolak Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com