JAKARTA, KOMPAS.com - Pemalsuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang beredar di Koja, Jakarta Utara, terbilang cukup sederhana. Kapolsek Koja Kompol Supriyanto mengatakan, tersangka DF dan I, pelaku pemalsuan kartu BPJS, menggunakan keahlian mereka di bidang komputer.
Supriyanto menjelaskan, tersangka I yang saat ini masih dicari oleh pihak kepolisian diduga merupakan seorang yang cukup terampil di bidang editing. Dari sejumlah informasi yang didapatkan, diduga I bekerja di salah satu jasa editing di Jakarta.
"I belum ketangkap, menurut keterangan, dia kerja di tempat tukang edit di pinggir-pinggir jalan itu," ujar Supriyanto kepada Kompas.com di Jakarta Utara, Rabu (10/8/2016).
Cara I dan DF memalsukan kartu BPJS yaitu diduga dengan mencari format kartu BPJS. Setelah itu mereka lantas mengedit nomor kartu BPJS tersebut.
Supriyanto mengatakan bahwa kartu BPJS memang cukup mudah untuk dipalsukan. Namun, asli atau tidaknya kartu BPJS akan terlihat ketika peserta BPJS mengecek kartu.
"Dicetak biasa saja, kan kartu BPJS itu gampang dicetak, tapi nomornya kan ketahuan nanti (jika telah dicek)," ujar Supriyanto.
Supriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap I. Sedangkan DF telah ditahan. Pihaknya juga masih mengumpulkan saksi dan bukti dari kasus itu.
Saat ini diketahui ada tujuh kepala keluarga (KK) yang menjadi korban DF dan I. Seluruh korban telah didaftarkan secara resmi keikutsertaannya di BPJS kesehatan oleh puskesmas setempat. (Baca: Polsek Koja Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pemalsuan Kartu BPJS di Koja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.