Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Apresiasi Kepolisian dalam Pengungkapan Kasus Eksploitasi Anak dari Kalbar

Kompas.com - 10/08/2016, 23:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus eksploitasi 12 anak asal Kalimantan Barat yang akan dipekerjakan di industri tekstil di Jakarta.

Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda menjelaskan, apresiasi itu diberikan karena pengungkapan kasus itu bisa membebaskan anak di bawah umur dari eksploitasi ekonomi yang berujung pada trauma secara fisik dan psikis.

"Kalau dipekerjakan di wilayah Indonesia, yah mungkin masih bisa diawasi, tapi kalau sudah diekspolitasi ke luar negeri?" ujar Erlinda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/8/2016).

Erlinda mengatakan, selain pihak kepolisian, pemerintah setempat juga harus serius menangani kasus ini. Salah satunya dengan menggiatkan program-program untuk kemajuan desa.

Erlinda menilai salah satu alasan para orang tua memperbolehkan anaknya untuk bekerja karena faktor ekonomi. Dengan adanya pembangunan di desa-desa, perekonomian warga akan semakin meningkat sehingga meminimalisir adanya ekspolitasi tersebut.

"Kami berharap mata rantai ini bisa terputus," ujar Erlinda.

Erlinda mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mengurus sementara 12 anak itu di RPSA Kementerian Sosial Cipayung, Jakarta Timur.

Selain diberikan trauma healing, mereka juga akan mendapat pendidikan dan pelatihan. Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap kasus eksploitasi anak yang ditemukan di Tanjung Priok.

Sebelumnya, kepolisian nendapatkan informasi bahwa ada pengiriman tenaga kerja anak yang dikirimkan dari Kalimantan. Menelusuri laporan itu, kepolisian mulai gencar melakukan razia. Saat razia didapati 19 orang yang baru turun dari kapal yang mengaku akan dipekerjakan di Jakarta.

Dari 19 orang, 12 di antaranya anak di bawah umur. Belum ada tersangka dalam kasus ini, namun seorang pemilik industri tekstil berinisial BSD telah dimintai keterangan. BSD diduga dengan sengaja memesan anak-anak itu untuk dipekerjakan. (Baca: 12 Anak di Bawah Umur Dibawa dari Kalimantan untuk Bekerja di Jakbar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com