Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kelurahan yang Terapkan Wajib Belajar Pukul 18.00 hingga 21.00 WIB

Kompas.com - 11/08/2016, 22:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di RW 04 Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, televisi dan gadget tak boleh dinyalakan pada pukul 18.00 hingga 21.00  WIB.

Ketika Kompas.com menyambangi RW yang terletak di Jalan Pancoran Barat IX ini, tidak ada anak bermain di luar, suara televisi pun tidak terdengar di gang-gang rumah warga.

Salah satu warga yang menyalakan televisinya, Erni (37), mengaku kebetulan menonton karena ada tamu. Anaknya yang bersekolah di SMP Muhammadiyah Tebet sedang belajar di lantai dua.

"Saya memang tidak pernah nyalakan TV karena nemenin anak belajar, jadi tanpa imbauan pun sudah jalan," kata Erni ditemui di rumahnya, Jalan Pancoran Barat IXC, Kamis (11/8/2016).

Hal yang sama disampaikan Hendri Bayu yang merupakan Ketua RT 10 RW 04. Dua anaknya masih belajar sekitar pukul 20.30 WIB. Ia mengatakan setelah ini adalah waktu makan dan tidur.

"Di sini memang enggak ada anak-anak main, warnet sudah enggak laku, di sini kalau enggak belajar ya ngaji jam segini," ujarnya.

Adapun Ketua RW 04 Nurdin A Rahman menuturkan, program jam wajib belajar ini dijalankan sejak empat hari lalu. Pihaknya juga telah mengimbau para ketua RT untuk berkeliling pada malam hari untuk memantau warga.

"Warga yang menyalakan TV, gadget, membiarkan anaknya main, itu diingatkan nanti," ujarnya.

Sebelumnya Camat Pancoran Herry Gunara menyatakan bahwa wilayahnya, khususnya RW 04, sebagai percontohan bagi jam wajib belajar.

"Kelurahan Pancoran sebagai proyek percontohan. Selanjutnya di kelurahan lain," kata Herry Rabu (10/8/2016).

Ia mengatakan akan terus memonitor pelaksanaan jam wajib belajar di wilayahnya. Pengurus RT, RW, dan tokoh agama juga diminta ikut serta mengawasi program ini.

Sebuah spanduk juga telah dipasang yang menyatakan program ini sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006. (Baca: Di Kelurahan Pancoran, Anak Sekolah Dilarang Nonton Televisi dan Bermain "Gadget" Pada Waktu Ini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com