JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menjadi inspektur upacara pembukaan lomba Paskibraka, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016). Lomba yang diikuti peserta dari 30 SMA/SMK di DKI Jakarta tersebut digelar PDI-P untuk mendorong generasi muda memahami sejarah.
"Ini (Monumen Tugu Proklamasi) adalah tempat yang sangat bersejarah, 71 tahun yang lalu Sang Saka Merah Putih dikibarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia dan dibacakan teks proklamasi oleh Bung Karno," ucap Djarot.
Djarot menuturkan, proklamasi yang disampaikan Bung Karno dan Bung Hatta menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka, berdaulat dan modern. Maka dari itu, acara ini diharapkan melahirkan generasi yang mampu membuat Indonesia menjadi bangsa besar.
"Kami berharap, anggota Paskibra jadi pemimpin bangsa dan cetak sejarah. Presiden kelima RI, Ibu Mega adalah anggota paskibra yang kibarkan bendera merah putih di Istana Merdeka," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa usaha mengibarkan bendera merah putih sebagai tanda lepas dari penjajahan tidak hadir tanpa perjuangan. Ia mendorong generasi muda bersiap menjadi tulang punggung bangsa.
"Sang saka merah putih tidak berkibar begitu saja. Tapi diperjuangkan oleh darah dan air mata. Maka itu terus kibarkan sikap rela berkorban dan berjuang. Dan berkatalah: inilah aku, pemuda-pemudi Indonesia yang siap menyongsong segala perubahan. Karena kita negara besar dikaruniai oleh alam yang kaya raya," ungkapnya.
Ketua penyelenggara lomba tersebut, Yuke Yurike mengataka, PDI-P menyediakan hadiah trophy, uang sebesar Rp 50.000.000, dan MacBook Pro untuk juara pertama. Kemudian untuk juara dua akan mendapat trophy, uang sebesar Rp 30.000.000, dan laptop. Adapun juara ketiga akan mendapat trophy, uang sebesar Rp 20.000.000, dan laptop.
"Nanti ada juga juara untuk per kategori seperti pembawa baki terbaik dan lain-lain. Hadiah akan diserahkan saat upacara HUT Kemerdekaan Indonesia di DPP PDI-P Lenteng Agung, pada tanggal 17 Agustus nanti," kata Yuke.
Adapun juri dalam lomba itu adalah Yuri dari Purna Paskibraka Indonesia, Zainuddin dari Dinas Olahraga, dan Darma, pelatih Paskibraka yang punya latar belakang TNI AL.