JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan bakal calon wakil gubernur DKI dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, ke Balai Kota DKI pada Jumat (12/8/2016), dijadikan kesempatan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mencurahkan kritiknya.
Kritik tersebut ditujukan kepada beberapa kader Partai Gerindra yang membuat Basuki kesal. Menurut Sandiaga, dalam pertemuan tersebut, Basuki langsung "ngegas" saat berbicara.
Hal itu menjadikan Ahok lebih dominan dalam pembicaraan mereka berdua.
(Baca juga: Karena Hal Ini Ahok "Ngegas" Saat Bicara dengan Sandiaga)
Sandiaga mengatakan, selama 25 menit pertemuan, Ahok berbicara selama 24 menit, sedangkan ia hanya berbicara satu menit.
"Tapi ya itu memang karakter beliau, jadi kita tentunya hormati beliau yang menjabat," kata Sandiaga.
Hari itu, Sandiaga menemui Ahok setelah bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Ia mengaku hendak melaporkan mengenai harga kebutuhan di pasar tradisional yang belum juga turun sejak Lebaran.
Kritik Ahok kepada Gerindra
Pada pertemuan yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku sempat mendengarkan keluhan Basuki terkait isu SARA yang menurut dia dimainkan oknum Partai Gerindra.
Kepada Sandiaga, Ahok menyatakan tidak suka akan isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) serta primordialisme.
"Pak Gubernur menyampaikan secara definitif kepada Gerindra dan mungkin juga nanti saya sampaikan ke pimpinan partai, kalau Pak Gubernur sangat terusik dengan isu-isu SARA dan primordialisme yang dikedepankan," kata Sandiaga.
Di lain pihak, Ahok mengakui bahwa ia lebih dominan dalam pertemuan dengan Sandiaga. Ahok mengaku mengkritik sikap beberapa kader Partai Gerindra terhadapnya.
"Oh saya cuma kritik, saya katakan, saya bukan pengecut, sampaikan ke partai Anda, Gerindra itu," ujar Ahok.
(Baca juga: Ahok Sebut Sandiaga Menemuinya karena Tidak Enak Temui Sekda)
Ahok mengatakan bahwa ia tidak suka cara Partai Gerindra yang membela warga Pasar Ikan yang ditertibkan beberapa waktu lalu.
Partai Gerindra diketahui memasang tenda-tenda di Pasar Ikan agar warga bisa menetap di puing-puing pembongkaran.