Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani Sindir Jokowi, Megawati, Wiranto, Luhut, hingga Tiga Partai Pendukung Ahok

Kompas.com - 17/08/2016, 16:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Musisi Ahmad Dhani menyindir sejumlah tokoh yang ia nilai mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Sindiran bernada tudingan itu disampaikan Dhani ketika menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Salah satu tokoh yang disindir Dhani adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Apa sih sejarah Ahok, apa sih sejarah Jokowi? Dia hanya pedagang mebel yang gagal ngurus ratusan karyawannya," ujar Dhani di Pasar Ikan, Rabu (17/8/2016).

(Baca juga: Ahmad Dhani Sebut Upacara HUT RI di Balai Kota DKI Hanya Retorika)

Setelah menyindir Jokowi, Dhani lantas menjelek-jelekkan tiga partai politik pendukung Ahok, yakni Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Bahkan, Dhani menyebut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang juga petinggi Partai Hanura, Wiranto, sebagai pengkhianat.

"Biarkan Golkar, Nasdem, mengusung Ahok, biarkan pengkhianat bersatu biar jelas tahun 2017 siapa pengkhianat, siapa yang mendukung rakyat. Biarkan Wiranto menulis sejarah dia, apakah prajurit atau pengkhianat. Kalau saya ketemu jenderal, saya akan bilang Wiranto pengkhianat," ujar Dhani.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga tak luput dari sindiran Dhani.

"Enggak usah memaksa PDI-P dan Megawati mendukung gubernur yang bukan Ahok. Biarkan Megawati menulis sejarahnya sendiri, apakah dia sejajar dengan Soekarno (Presiden pertama RI) atau berbanding terbalik," ujar Ahok.

Dhani juga menyindir Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan.

(Baca juga: Ahmad Dhani Berharap Golkar Tarik Dukungan untuk Ahok)

Menurut Dhani, saat Luhut masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, ia melindungi kebijakan Ahok dalam mengizinkan reklamasi di Teluk Jakarta.

"Luhut pengkhianat. Saya mengatakan ini dan saya tidak takut mati," ujar Dhani.

Adapun Dhani merupakan salah satu tokoh yang cukup gencar menentang kebijakan penggusuran dan reklamasi yang dilakukan Pemprov DKI.

Kompas TV Ahmad Dhani Dipanggil Wakil Gubernur Jakarta. Ada Apa Gerangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com