Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Sekda Saefullah untuk Panitia Lomba Panjat Pinang di Kalimalang

Kompas.com - 17/08/2016, 19:34 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekda DKI Jakarta Saefullah menghadiri perlombaan panjat pinang yang diselenggarakan warga RT 02 RW 10 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, dalam rangka memperingati HUT RI ke-71, di Kalimalang, Rabu (17/8/2016).

Ia mengimbau agar panitia memerhatikan setiap peserta yang jatuh tercebur ke aliran Kalimalang saat mengikuti perlombaan tersebut.

"Panitia lebih detail, yang nyemplung itu dilihatin timbul apa enggak, kan deg-degan juga tuh," ujar dia.

(Baca juga: Sekda Saefullah Sumbang 3 Sepeda dan 1 Motor untuk Hadiah Lomba Panjat Pinang )

Saefullah berharap perlombaan panjang pinang tersebut bisa terus dilaksanakan dan dikelola lebih baik.

Ia tidak ingin ada peserta yang celaka saat mengikuti perlombaan tersebut.

"Saya ngelihat perjuangannya keras juga, dari bawah bertumpuk-tumpuk. Saya berharap ke depannya di-manage lebih baik. Paling penting tidak ada kecelakaan. Hiburan selamat, tidak ada kecelakaan, karena ini kan air," kata dia.

Dalam acara tersebut, Saefullah menyumbangkan tiga sepeda dan sebuah motor sebagai hadiah.

Saefullah mengungkapkan, sumbangan hadiah untuk perlombaan panjat pinang itu spontan ia berikan agar warga tambah semangat merayakan kemerdekaan RI.

Perlombaan panjat pinang di atas aliran Kalimalang ini cukup unik karena batang pohon pinang tidak dipasang tegak lurus, tetapi melintang ke arah tengah aliran Kalimalang.

Tiang bambu setinggi empat meter sampai lima meter tersebut dipasang di tengah aliran sungai untuk menopang batang pohon pinang dengan panjang sekitar 7 meter.

(Baca juga: Tol Becakayu Membuat Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan di Kalimalang Berbeda)

Batang pinang pun dilumuri pelicin. Peserta akan tercebur ke aliran Kalimalang sedalam 1 meter jika gagal memanjat batang pohon yang licin tersebut.

Jika berhasil, peserta memiliki peluang mendapatkan beragam hadiah seperti kaus, barang elektronik, hingga hadiah yang disumbangkan Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com