JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami motif VVS (22), anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, yang membobolan mesin ATM di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Hingga kini belum diketahui apa alasan VVS melakukan aksi nekat tersebut.
"Nanti kami dalami karena yang bersangkutan saat ini masih dirawat di RS Polri Kramat Jati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/8/2016).
Soal motif ekonomi, Awi menyangsikannya. Menurut dia, VVS bukan orang yang tidak mampu. Hal itu bisa dibuktikan dengan mobil yang digunakan saat menjalankan aksinya merupakan mobil pribadi VVS.
"Yang bersangkutan punya mobil. Itu waktu kejadian mobil dia. Jadi masih didalami motifnya," ucapnya.
Awi mengatakan, hasil dari introgasi pertama, VVS baru sekali melakukan perbuatan seperti itu.
Awi menambahkan, hasil introgasi sementara, VVS mengaku bahwa rekannya yang tewas, M, merupakan teman satu tempat peribadatannya.
Dalam menjalankan aksi tersebut, VVS mengaku itu merupakan ide bersama. Kini VVS terancam di pecat dari institusi Polri.
Ia juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan pidananya di persidangan umum.
Peristiwa pembobolan itu bermula saat VVS (22) bersama temannya M (15) membobol mesin ATM di kawasan Kertasari, Pebayuran, Bekasi pada Rabu kemarin sekitar pukul 02.45 WIB. Keduanya membobol mesin ATM dengan cara mengelas mesin tersebut.
Namun aksi itu diketahui pihak kepolisian. Polisi kemudian mengejar mereka hingga akhirnya mobil yang ditumpangi VVS dan M menabrak pohon dan ruko yang berada di dekat lokasi kejadian.
Akibat tabrakan itu VVS mengalami luka-luka dan M meninggal di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.