Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Spesialis Pencuri Mobil Diringkus Polisi

Kompas.com - 19/08/2016, 16:34 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk tiga  spesialis pencuri mobil yang merupakan anggota komplotan Indramayu. Dari tangan ketiga pelaku, polisi menyita 18 mobil curian.

Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Andi Adnan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/8/2016), mengatakan dari 18 mobil tersebut terdapat mobil milik Syeh Ali Jaber. Para tersangka mengambil mobil Syeh saat diparkir di kantor yayasan miliknya di kawasan Jatinegara pada Februari 2016.

Ketiga orang itu berinisal FY alias TAY (25), SD alias DK (49), dan RY alias YY (35).

"Komplotan itu sudah beraksi sejak 2014. Mereka mengakunya melakukan pencurian lebih dari 30 kali," kata Andi.

Andi menjelaskan, komplotan itu dalam menjalankan aksinya hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk membawa kabur mobil korbannya. Mereka menghancurkan kunci pintu mobil dengan menggunakan bor dan untuk menyalakan mesin mobil menggunakan kunci leter T.

"Komplotan ini terlebih dahulu membuka kap mesin untuk memotong kabel alarm mobil korbannya," kata Andi.

Menurut Andi, komplotan itu spesialis pencuri mobil berjenis SUV. Pasalnya, menurut pengakuan mereka pengamanan mobil SUV lebih mudah dan gampang dijual.

"Untuk jenis Avanza dan Xenia mereka jual Rp 20 juta, sedangkan Inova mereka jual Rp 30 juta. Biasanya mereka jual ke daerah Jawa Tengah, Lampung dan Jakarta," kata Andi.

Ketiga tersangka pelaku itu terancam dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.

Syeh Ali Jaber pun mendatangi Polda Metro, Jumat, untuk mengambil mobilnya yang telah dicuri. Pihak kepolisian langsung menyerahkan mobil milik Syeh yang diwakili oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Rudy Heryanto Adi Nugroho.

Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan kendaraannya untuk mendatangi Polda Metro Jaya guna mengecek apakah mobil mereka termasuk yang disita polisi dari kawanan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com