Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk dan Berulah Brutal, IR Diringkus Polisi

Kompas.com - 19/08/2016, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Polisi meringkus IR (33), preman yang diyakini biasa merampas barang orang lain, yang melakukan penyerangan brutal terhadap empat orang hingga menewaskan satu di antaranya. Tersangka ditangkap sekitar 12 jam setelah beraksi pada Rabu (17/8/2016).

Kepala Polsek Metro Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Ary Purwanto, Kamis (18/8), mengatakan, ulah brutal IR terjadi di dua lokasi, yaitu di lapangan futsal Jalan Faletehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan di kompleks pertokoan Golden Truly, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Rabu sekitar pukul 03.45, pria beralamat di Kalideres, Jakarta Barat, itu tiba di lapangan futsal di Jalan Faletehan dan langsung merebut telepon genggam milik Rohmat Susilo. Rohmat, yang tak mengenal pelaku, sempat melawan, tetapi ditusuk oleh IR dengan pisau lipat. Rekan korban, Sidik Mustakim, juga ditusuk.

IR, yang diduga dalam keadaan mabuk, kemudian melarikan diri hingga ke kompleks Golden Truly di Jalan Fatmawati. Di sana, pemuda dengan tato di sepanjang lengan kirinya itu bertemu Safar Abdul Jabar dan rekannya, Dedi Hermawan. Ketiganya saling mengenal dan diduga sudah ada perselisihan sebelumnya.

IR langsung memukul Safar dengan bata konblok hingga korban mengalami gegar otak parah. Safar tewas sekitar 13 jam kemudian di RS Pusat Pertamina. Dedi yang mau menolong Safar juga ditusuk dengan pisau lipat.

Ary menambahkan, IR ditangkap di rumah kos pacarnya di Gandaria Utara, Jakarta Selatan, Rabu sore. "Pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 351 tentang Penganiayaan yang Mengakibatkan Orang Mati. Ancaman maksimal 12 tahun penjara," tuturnya.

Kebrutalan juga terjadi di Tangerang. Yapto (22), warga Desa Sukamantri, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, ditusuk begal saat mempertahankan sepeda motornya, Kamis dini hari. Dua begal itu mencegat, melukai, dan merampas sepeda motor Yapto di Jalan Tanah Gocap, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Selidiki motif

Sementara polisi masih mendalami motif seorang anggota polisi yang ikut membobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Bekasi, Rabu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, Kamis, mengatakan, ada dugaan pembobolan ATM itu tak bermotif ekonomi karena pelaku sudah berkecukupan secara ekonomi.

Menurut Awi, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto telah memerintahkan untuk memeriksa apakah pelaku, seorang anggota Sabhara Polda Metro Jaya berpangkat brigadir dua, VS (22), pernah melakukan pelanggaran.

Seperti diberitakan, VS dan temannya, MKL (15), dipergoki anggota Polsek Pebayuran saat berusaha membongkar mesin ATM BRI di Kertasari, Kabupaten Bekasi, dengan alat las, Rabu lalu. Keduanya kemudian kabur dengan mengendarai mobil bernomor B 1935 PAC milik VS. Namun, di tengah jalan mobil itu menabrak pohon sehingga menewaskan MKL dan Bripda VS luka berat. (PIN/WAD/IRE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Agustus 2016, di halaman 28 dengan judul "Mabuk dan Berulah Brutal, IR Diringkus Polisi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com