Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Sebut Produk "Jessica Coffeemix" Tidak Etis

Kompas.com - 23/08/2016, 18:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan, kopi berlabel "Jessica Coffeemix" yang bergambar wajah Jessica merupakan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta. Sebab, pembuat kopi tersebut tidak izin terlebih dahulu kepada pihak Jessica.

"Pertama, saya pikir enggak etis. Kedua, melanggar hukum karena setiap penggunaan gambar Jessica tanpa izin itu kan pasti melanggar Undang-Undang Hak Cipta," ujar Otto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/8/2016).

Otto menuturkan, penggunaan gambar siapa pun tanpa izin merupakan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta. Hal tersebut merupakan tindakan pidana. Meski begitu, Otto menyebut belum melakukan upaya hukum apa pun mengenai hal tersebut.

Tim kuasa hukum akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Jessica pada Rabu (24/8/2016) besok.

"Besok kita akan rundingkan dengan Jessica. Kami mau bertemu Jessica besok, kami akan tanya maunya gimana. Kalau dia ingin ya kami akan melakukan tindakan (hukum)," kata dia.

Kopi yang diproduksi warga Surabaya, Jawa Timur, Haris G Bastian, itu beredar di media sosial. Haris mengunggah gambar kemasan kopi tersebut ke akun Facebook-nya. Kemasan kopi itu bergambar wajah Jessica.

Selain itu, ada tulisan "Hai Ngopi Yuk" dan "Jangan lupa ajak teman2 yaa..." dalam dua kemasan yang berbeda. Kemasan tersebut juga dilengkapi tulisan "asli tanpa sianida".

Dalam akun Facebook-nya, Haris menyebut siap meminta maaf jika ada pihak yang tersakiti oleh produk kopi yang dibuatnya itu. (Baca: Jual "Jessica Coffeemix", Warga Surabaya Ini Tak Menyangka Produknya "Booming")

Pernyataan itu diunggah Haris pada Selasa sore tadi.

Berikut pernyataan Haris dalam Facebook-nya:

Kepada alm..MIRNA smg amal ibadah nya dtrima di sisi tuhan yg MAHA ESA.. kpada kluarga besar MIRNA.. sya trut bela sungkawa atas musibah yg ini.semoga di beri ketabahan.. Kepada JESSICA. Semoga di beri kesabaran dalam menghadai masalah nya saat ini..

*Dsini saya bersikap netral semoga doa dan harapan sya tidak ad yg merasa tersakiti dan di rugikan..amin..

* Pabila da yg tersakiti sya siap meminta maaf..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com