Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 837 Titik Macet di Jakarta, Baru 141 Titik yang Bisa Dijaga Petugas Dishub

Kompas.com - 25/08/2016, 10:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dishubtrans Jakarta Andri Yansyah menyebut ada 837 titik kemacetan di Ibu Kota. Namun, baru 141 titik yang dijaga oleh petugas Dishub.

"Jumlah titik kemacetan di luar u-turn ada 416, baik itu parkir liar atau berhentinya angkutan umum sembarang tempat. Total titik kemacetan ada 837. Saat ini baru 141 titik yang tercover, masing-masing titik dijaga 2 sampai 3 orang," kata Andri di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Menurut dia, saat ini, petugas Dishub di lapangan berjumlah 1.131 orang yang dibagi dua shift. Untuk menjaga putaran arah atau u-turn yang berjumlah 421 titik, Dishubtrans membutuhkan sedikitnya 1.684 personel.

Dishubtrans terus berupaya menambah petugas dengan merekrut pekerja kontrak waktu tertentu, pihaknya juga berupaya mempercepat terlaksananya Pola Transportasi Makro.

PTM terbagi 3 program, yakni perbaikan dan penambahan transportasi massal yang saling terintegrasi, penambahan ruas jalan dan pembatasan kendaraan.

Perbaikan dan penambahan transportasi massal yang saling terintegrasi sedang dilakukan, baik revitalisasi angkutan umum Bus Rapid Transit (BRT) ataupun non BRT, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT).

Kemudian, untuk penambahan ruas jalan, pihaknya dibantu Dinas Bina Marga sedang melakukan pembangunan jalan layang TransJakarta Ciledug-Tendean, pembangunan simpang susun Semanggi dan sebagainya.

Lalu untuk pembatasan, pihaknya saat ini sedang melelang Elektronik Road Pricing (ERP), parkir mesin dan penerapan sistem ganjil genap.

Andri optimistis bila semuanya akan selesai berbarengan pada 2018 dan membuat kemacetan berkurang dan kecepatan rata-rata bisa mencapai batas ideal rata-rata 35 kilometer perjam.

"Penanganannya membutuhkan waktu. Dalam waktu dekat ini kami hanya bisa mengandalkan petugas di lapangan untuk mengurai kemacetan," kata Andri. (Dennis Destryawan)

Kompas TV Kawasan Abdullah Syafei Macet Total
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com