JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan 146 orang terkait kericuhan di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Rabu (24/8/2016) kemarin. Hingga saat ini polisi telah memulangkan 145 orang tersebut.
Kanit IV Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Armayni mengatakan saat ini masih ada satu orang yang masih diperiksa pihaknya yakni berinisial IH. IH belum dipulangkan seperti yang lainnya karena kedapatan mempunyai kartu anggota polisi palsu.
"Total 145 orang sudah kita pulangkan, tapi masih ada satu orang kami introgasi yakni IH yang kedapatan memiliki KTA palsu," ujar Armayni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/8/2016).
Armayni menambahkan, orang tersebut sedang diperiksa untuk mencari tahu asal muasal KTA palsu tersebut.
"Ini masih proses (pemeriksaan) karena masih dicari yang ngasih atau menyuruh buat kartunya," ucapnya.
Sementara itu, saat ditanyakan mengenai orang yang telah dipulangkan apakah diminta untuk membuat surat pernyataan tertulis, Armayni menampiknya. Ia mengatakan ratusan orang tersebut hanya didata oleh pihak kepolisian.
"Surat pernyataan di polisi tidak ada, tapi mereka difoto dan diidentifikasi semuanya," kata Armayni.
Kericuhan terjadi di Universitas Trisakti pada Rabu pagi. Diduga, kericuhan tersebut terjadi lantaran akan ada pelantikan rektor baru Universitas Trisakti, yaitu Edi Hamid, oleh Yayasan Trisakti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, kericuhan terjadi pada pukul 03.00 WIB. Saat itu, sekitar 30 orang dari pihak Yayasan Trisakti tiba di bagian luar kampus dan langsung masuk untuk mengeluarkan petugas sekuriti dari pihak rektor lama, yakni Thobi Muttis. (Baca: Polisi Amankan Lelaki yang Diduga Preman dan Gunakan KTA Palsu Polisi di Kampus Trisakti)