Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli Kasus Jessica Minta Maaf Sebut Hanie Pusing Setelah Minum Kopi Bersianida

Kompas.com - 25/08/2016, 13:50 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mempertanyakan pernyataan I Made Agus Gelgel Wirasuta yang menyebutkan Hanie ikut merasa pusing usai minum es kopi vietnam di kafe Olivier. Made merupakan saksi ahli toksikologi forensik yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

"Menurut saudara, kalau orang keracunan sianida, akan pusing dan mengalami iritasi. Saksi Hanie kan ikut minum, pertanyaannya, kenapa dia tidak meninggal seperti Mirna? Apa betul dia juga kena iritasi dan pusing-pusing, seperti yang saudara bilang tadi?" tanya Otto, di hadapan majelis hakim.

Menanggapi pertanyaan Otto, Made minta izin kepada jaksa penuntut umum untuk dibacakan isi berita acara pemeriksaan (BAP) Hanie karena dia tidak hafal. Setelah penuntut umum membacakan, ternyata tidak ada keterangan Hanie seperti yang diucapkan Made sebelumnya.

"Kalau begitu, saya yang salah, karena saya tidak ingat soal itu. Saya minta maaf," tutur Made.

Tim kuasa hukum Jessica sebelumnya juga sempat menanyakan kepastian waktu meninggalnya Mirna usai minum kopi bersianida dan berapa takaran sianida di dalam kopi tersebut.

Made memaparkan, dia tidak tahu takaran sianida karena Mirna diotopsi untuk pemeriksaan forensik lebih dari tiga hari setelah meninggal. Dia juga tidak bisa memperkirakan berapa lama waktu ketika seseorang keracunan sianida hingga meninggal dunia.

Namun, untuk kasus Mirna ini, Made memperkirakan waktu kematiannya 30 menit setelah minum es kopi vietnam. Hal ini turut dipermasalahkan oleh kuasa hukum Jessica.

"Kalau menurut BAP, Mirna meninggal satu jam setelah minum kopi. Bagaimana tanggapan saudara tentang hal itu?" ujar Otto.

(Baca: Kuasa Hukum Jessica Persoalkan Ahli Hukum Pidana yang Dihadirkan dalam Sidang)

Made mengungkapkan, secara teoritis semakin banyak racun yang masuk ke dalam tubuh, maka waktu kematian akan semakin cepat. Sebaliknya, jika racun yang masuk hanya sedikit, maka kemungkinan meninggalnya orang yang terkena racun pun kecil.

Sidang mengadili Jessica diskors hingga pukul 14.00 WIB. Made masih akan bersaksi setelah jeda sidang.

Kompas TV Kuasa Hukum Jessica: Bukti CCTV Tidak Sah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com