Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Koalisi Kekeluargaan Tidak Serentak Deklarasikan Dukungan untuk Sandiaga?

Kompas.com - 25/08/2016, 20:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dua partai politik di dalam "Koalisi Kekeluargaan" telah mendeklarasikan dukungan untuk Sandiaga Uno menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Kedua partai itu adalah Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara lima partai lainnya, yakni PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PPP, PKS, dan PAN belum menetapkan figur yang akan diusung pada Pilkada DKI.

Menurut Sandiaga, dirinya merasa terhormat sudah mendapat tambahan dukungan dari PKB. Partai Gerindra sebelumnya telah menetapkan Sandiaga sebagai figur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"PKB sudah deklarasi, kami berikan kesempatan buat partai lainnya. Begitu partai selesai konsolidasi, mudah-mudahan akan menyusul (deklarasi)," kata Sandiaga, di Pondok Pesantren Al-Qudwah Al-Muquddasa, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).

(Baca: PKB Resmi Dukung Sandiaga pada Pilkada 2017)

Sementara itu, Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Purnomo menjelaskan alasan deklarasi dukungan untuk Sandiaga tak dilakukan serentak oleh seluruh anggota Koalisi Kekeluargaan. Menurut Eko, cara ini merupakan salah satu strategi pemenangan Koalisi Kekeluargaan.

"Betapa masifnya Pak Basuki (Gubernur DKI Jakarta) dengan media massa yang ada. Kami gimana bikin gimmick seperti ini," kata Eko.

Ia membantah jika Koalisi Kekeluargaan disebut terbelah. Koalisi Kekeluargaan, kata Eko, berharap ada banyak pemberitaan dengan nada positif saat deklarasi dukungan itu dilakukan masing-masing partai.

"Sekarang PKB, mungkin besok Demokrat, PKS, PPP dan juga PAN. Kalau dibilang terpecah belah, ya enggak apa-apa anggapan orang," tegas Eko.

Tanggapan yang sama juga diberikan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Syarif. Menurut Syarif, sudah ada kesepakatan dengan partai lainnya bahwa deklarasi dukungan untuk Sandiaga saat ini tidak dilakukan serentak.

Syarif menuturkan, cara ini dianggap efektif untuk menggalang dukungan sambil menunggu partai lain menyelesaikan mekanisme internalnya. Deklarasi secara serentak akan dilakukan setelah Koalisi Kekeluargaan menetapkan figur yang akan diusung menjadi cawagub pada Pilkada DKI 2017.

"Sudah berembuk dan silakan deklarasi masing-masing. Nanti akan ada deklarasi besar kalau sudah ketemu cawagubnya," ucap Syarif.

Kompas TV Sandiaga Uno Diminta Tiru Tri Rismaharini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com