JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus DPP PDI Perjuangan seringkali melontarkan kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Meski demikian, Basuki mengatakan, perselisihan itu hanya tampak di media saja.
Dia mengaku masih berhubungan baik secara pribadi dengan para pengurus.
"Jadi ngoceh-ngoceh doang di media, kalau ketemu baik-baik saja," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/8/2016).
Itulah alasan Ahok selalu mengatakan bahwa hubungannya dengan PDI-Perjuangan baik-baik saja. Sampai sekarang pun, dia masih melanjutkan program PDI-Perjuangan selama memimpin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya kan dicalonkan PDI-P waktu sama Pak Jokowi. Saya kan sekarang masih menjalankan program PDI-P sebetulnya, masih kan," ujar Ahok.
Salah satu pengurus DPP PDI-P yang pernah mengkritik Ahok adalah Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira. Andreas pernah menyebut Ahok pragmatis dan hanya melihat partai politik sebagai kuda tunggangan untuk meraih kekuasaan di Jakarta.
Hubungan antara Ahok dan PDI-P saat ini pun menjadi sorotan. Hal ini terkait rencana pencalonannya dalam Pilkada DKI 2017.
Ahok mengatakan, dia sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk diusung kembali oleh PDI-P. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari partai berlambang moncong putih itu.
PDI-P merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri tanpa berkoalisi dengan partai politik lainnya. Mereka memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Meski DPD PDI-P DKI Jakarta bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan, belakangan sinyal PDI-P menguat kembali mengusung petahana Ahok-Djarot.