JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin ada pihak-pihak yang memprovokasi warga setiap Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban. Dia mengaku mengetahui siapa saja orang-orang yang telah memprovokasi itu.
"Sudah jelas (ada yang menggerakan), ada nama-nama top yang provokasi," ujar Basuki alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/8/2016).
Meski demikian, Ahok tidak berniat untuk melaporkan orang-orang tersebut. Menurut dia, melaporkan provokator justru akan membuat mereka senang karena akan menjadi sorotan.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI tidak akan terganggu dengan para provokator itu. Hal itu sudah terbukti ketika banyak penolakan yang muncul saat Kampungpulo ditertibkan.
"Lu ganggu aja, bakar aja alat berat kita. Gue tangkepin lo. Coba aja, saya bilang. Pejabat itukan dikasih hak untuk mengatur, memegang senjata. Kecuali saya menzalimi orang," ujar Ahok.
Selain itu, Ahok juga merasa penertiban yang dia lakukan bukanlah hal yang buruk. Justru dia memindahkan warga Jakarta ke tempat yang lebih baik.
Ahok mengatakan, rumah susun yang diberikan kepada warga sudah mendapatkan pujian dari banyak orang.
"Saya kira banyak orang ngiri kok dengan kita. Orang luas 36 meter persegi, bisa jadi apartemen. Pak Muliaman OJK (Ketua Dewan Komisioner OJK) atau Pak Hamdani staf khusus Mendagri sampai bilang, ini mah bukan rusun tapi apartemen. Rapi banget," ujar Ahok.