Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap akibat Pembakaran Lahan Melanda Pekanbaru

Kompas.com - 27/08/2016, 13:20 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Riau, pada Sabtu (27/8/2016) pagi terpantau menyebar hingga ke Pekanbaru.

Berdasarkan pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, pada pukul 07.00 WIB, jarak pandang berkisar 2.500 meter. Sementara pada pukul 05.00 WIB, kabut asap terlihat lebih pekat dan terus memudar menjelang siang, namun asap masih terlihat jelas.

Sejumlah gedung pencakar langit di Kota Pekanbaru terlihat menghilang ditelan kabut asap. Meski begitu, aktivitas masyarakat terpantau normal. Beberapa pengendara motor terlihat mulai menggunakan masker.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan, kabut asap yang melanda ibu kota Provinsi Riau pada Sabtu pagi itu merupakan kabut asap kiriman dari Kabupaten Kampar.

Wilayah tersebut telah terbakar sejak sepekan terakhir. Kebakaran yang terjadi di lahan gambut hingga menghasilkan asap tebal itu diperparah dengan arah angin yang mengarah ke Pekanbaru.

Kabut asap itu merupakan yang pertama kali terjadi selama 2016 ini. Selain di Pekanbaru, kabut asap tebal dampak dari Karhutla sejak Jumat kemarin juga menyelimuti wilayah pesisir Riau seperti Rokan Hilir, Dumai dan Bengkalis.

Pada pagi ini, BMKG melaporkan kabut asap membuat jarak pandang berkisar 1.500 meter. Sementara di Kecamatan Pinggir dan Mandau, Bengkalis kabut asap disertai debu pembakaran lahan beterbangan mengganggu udara di daerah itu.

Warga kecamatan Mandau, Hendra mengatakan, dalam beberapa hari ini, kabut asap mulai terlihat terutama pada pagi hari, setelah waktu tengah hari asap mulai menipis dan hilang. Tapi sejak Jumat  hingga hari ini kondisinya semakin parah, bahkan jarak pandang mulai terganggu, yakni sekitar 150 meter.

"Hari ini kabut asap semakin parah, Sinar matahari pada tengah hari seakan sudah sore," ujarnya.

Di Dumai dan Rokan Hilir, kabut asap serupa terjadi hingga hari ini. Bahkan, kabut asap dilaporkan telah mencapai negara tetangga Singapura hingga menyebabkan kualitas udara di negara itu menurun.

Dalam menanggulangi masalah itu, petugas TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas terus berupaya menggempur api dengan air.

Pangkalan TNI AU yang menjadi basis Satgas Udara menyiagakan 4 Heli pengebom air berkapasitas 4.000-5.000 liter dan dua pesawat air tractor (AT) berkapasitas 3.100 liter air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com