Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik BMW yang Terendam Banjir di Kemang Pasrah

Kompas.com - 28/08/2016, 15:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sejak Sabtu sore (27/8/2016), membuat puluhan pemilik kendaraan pasrah. Puluhan kendaraan dari mobil mewah pengunjung hingga motor karyawan gedung, terendam.

Ahmad Ajir (26), warga Kemang, Minggu pagi (28/8/2016) hanya sibuk membuang sisa-sisa sampah dari mobil BMW seri 320 F20 miliknya. Ahmad menuturkan pada malam sebelumnya, ia sedang asyik bermalam minggu di Kemang Square.

Nahas, sekitar pukul 17.00 WIB, air menggenangi setengah ban mobilnya yang terpakir di basement. Sesudah diparkir di halaman, Ahmad pun tak bisa berbuat banyak. Tinggi genangan di Jalan Kemang Raya sudah lebih dari 30 sentimeter dan kendaraan tak ada yang berani melintas.

"Kalau saya paksakan keluar dari sini, mungkin sudah kerendam karena air di jalan raya sudah tinggi, mending saya parkir di sini," kata Ahmad kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Parkir di dataran tertinggi pun masih membuat mobil putih itu terendam hingga setengahnya. Ditaksir, biaya perbaikan mobil di bengkel paling tidak memakan biaya Rp 200 juta.

"Itu pun kalau mesinnya masih bisa. Untung asuransi. Kalau misalnya enggak bisa diklaim ya sudah deh mending jadi bangkai saja," ujarnya.

Nibras Nada Nailufar Kendaraan yang terendam banjir di Kemang sejak Sabtu sore (27/8/2016).

Motor milik Johan, pegawai Kemang Square juga bernasib sama. Beruntung sebelum motor Yamaha Mio-nya terendam seluruhnya, ia berhasil mengevakuasi.

"Banyak kemarin puluhan motor karyawan semua di bawah, karena sudah kerendem, motor akhirnya digotong lewat tangga darurat," ujarnya.

Karyawan bergotong royong mengangkuti motor yang kadung terendam dengan tangan sendiri. Sebagian motor yang mati itu pun masih terparkir di dalam gedung. Johan sendiri ngotot membongkar mesin motornya. Ia bersikukuh air harus segera dikeluarkan dari tanki dan sela-sela mesin motor.

"Tetap ini harus dibawa ke bengkel sih, mungkin habis pego (Rp 150.000)," katanya.

Kepasrahan yang sama dialami Alfi, pegawai parkir di Colony Kemang. Alfi menuturkan sore itu ia sedang menjaga parkir ketika air menerjang basement dalam hitungan menit.

"Saya sibuk mindahin kendaraan pengunjung, eh motor sendiri udah nggak sempet," katanya lesu. (Baca: Hujan Turun, Kawasan Kemang Terancam Banjir Lagi)

Hingga siang ini, pompa dari mobil pemadam kebakaran masih berusaha menyedot air keluar dari basement Colony Kemang. Di basement setinggi lima meter itu, ada 15 motor karyawan dan tiga mobil pengunjung yang tak sempat terselamatkan.

Cepatnya luapan air membanjiri basement, ditengarai tembok pembatas Kali Krukut di Jalan Taman Kemang yang masih berada di radius 500 meter dari Kemang Square dan Colony Kemang, ambrol.

Saat ini, terhitung ada empat gedung yang basement-nya terendam di Jalan Taman Kemang dan tengah menunggu Dinas Pemadam Kebakaran memompa air. Di Kemang Square ada lima mobil dan dua motor terendam, di Colony Kemang ada tiga mobil dan 15 motor, di Wisma Agung ada tujuh mobil, satu motor, dan satu motor Harley Davidson, serta di Park View Kemang ada satu mobil.

Kompas TV Kemang Tergenang Banjir 80 Cm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com