Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalibata City Kembali Protes Tagihan Kelangkaan Air 20 Bulan

Kompas.com - 29/08/2016, 11:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalibata City kembali mendatangi kantor pengelola apartemen tersebut terkait masalah kenaikan tarif air. Pada pertemuan pagi ini penjagaan dari petugas keamanan dari pihak pengelola cukup ketat.

Pantauan Kompas.com, Senin (29/8/2016) pagi, warga mulai berkumpul di depan kantor pengelola Kalibata City di lantai dasar parkiran mobil di Tower Herbras. Kedatangan warga langsung disambut puluhan petugas keamanan apartemen.

Para petugas membentuk tiga lapis barikade di depan pintu masuk. Jumlahnya diperkirakan hampir 30 orang.

Sementara warga yang datang ke pertemuan masalah penarikan tarif air itu kebanyakan wanita, dan jumlahnya lebih sedikit meski masih terus berdatangan. Ada pula yang sembari membawa anaknya yang masih kecil.

"Banyakan dia (petugas keamanan) dari pada kita," celetuk salah satu warga Kalibata City, di lokasi, Senin pagi.

Aenudin (29) penghuni Tower Nusa Indah mengatakan, pertemuan dengan pengelola pada hari ini intinya mengenai penolakan tarif tambahan yang diminta pengelola.

"Sementara kita menolak bayar biaya tambahan air yang diminta pengelola," ujar Aenudin.

Warga Kalibata City tiba-tiba mendapat tagihan biaya tambahan selama periode 20 bulan. Alasan pengelola, kata dia, karena masalah kelangkaan air mulai Juli 2015-Juli 2016.

"Mereka bahasanya uang IPL habis terpaksa menagih uang kelangkaan ini. Padahal Palyja sudah mengatakan kelangkaan air hanya satu bulan saja (sejak Lebaran 2016)," ujar Aenudin.

Beberapa utusan warga telah masuk menemui pengelola Kalibata City. Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup.

Selain petugas keamanan apartemen, aparat Polsek Pancoran juga turun mengawal pertemuan kedua pihak tersebut.

Kompas TV Penghuni Kalibata City Dilanda Kelangkaan Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com