Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pengelola Colony Kemang soal "Basement" yang Terendam

Kompas.com - 29/08/2016, 12:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca pengeringan air di basemen Colony Kemang, Senin (29/8/2016), pihak pengelola terpaksa menutup kegiatan hingga tiga atau empat hari ke depan. Seorang pengelola Colony Kemang, Arnold mengatakan bahwa musibah yang menimpa pihaknya, serta pemilik kendaraan adalah bencana yang tak terduga.

"Jadi pada saat detik kejadian, sebenarnya sudah evakuasi. Sebagai catatan di lahan parkir mobil penuh, itu terbukti sudah berhasil terevakuasi kan," katanya kepada Kompas.com, Senin.

Tiga mobil pengunjung yang terendam kata Arnold, sempat berusaha diselamatkan. Salah satu mobil sudah berusaha dikemudikan namun air terlanjur memenuhi basemen dengan cepat.

"Pegawai-pegawai saya saja sampai tidak sempat menyelamatkan kendaraannya sendiri," katanya.

Ia pun mengelak jika disebut tidak tanggap terhadap penanganan bencana. Sebab malamnya, Arnold mengaku sudah berkoordinasi dengan Polsek Mampang Prapatan agar dari dinas terkait dapat membantu evakuasi serta penyedotan air.

"Pompa dan damkar itu kami yang minta, malamnya bahkan saya sudah minta sama Wakapolsek Mampang agar ini jadi atensi," ujarnya.

Arnold mengatakan pihaknya belum bisa menghitung berapa kerugian yang ditanggung akibat banjir. Ia mengatakan hal ini menjadi kewenangan asuransi gedung untuk menilai. Ia hanya memastikan bahwa gedung Colony sudah menjalankan penanggulangan bencana sesuai SOP.

"Kalau soal asuransi, kami tidak menanggung kendaraan, banjir ini kan musibah," tegasnya. (Baca: Pemilik Kendaraan yang Terendam Kecewa terhadap Pengelola Gedung Colony Kemang)

Sebelumnya, para pemilik kendaraan yang sempat parkir di basemen gedung Colony, Kemang, Jakarta Selatan, kecewa terhadap pengelola gedung. Kekecewaan mereka timbul lantaran pihak pengelola sama sekali tidak memberi penjelasan soal kendaraan yang terendam banjir di sana sejak Sabtu (27/8/2016) malam.

Kompas TV Mobil Mewah Tergenang Banjir 7 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com