JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan di Jakarta meniru teknologi di negara lain.
Di sisi lain, dia mengaku banyak pihak menawarkan teknologi baru untuk penerapan ERP di Jakarta.
"Saya bilang, teknologi baru kan kami belum tahu. Lebih baik (teknologi ERP di Jakarta) nyontek aja teknologi yang sudah puluhan tahun dipasang di Singapura atau Eropa. Itu aja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) ERP Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Zulkifli, mengatakan teknologi yang digunakan untuk menjalankan ERP di Jakarta mengacu kepada teknologi ERP di Eropa.
Beberapa negara yang sudah menjalankan ERP untuk mengatasi kemacetan adalah Swedia dan Inggris.
"Kami tidak lagi menggunakan teknologi coba-coba atau yang berupa penawaran. Tapi sudah pernah dilaksanakan negara lain dan berlangsung aman," kata Zulkifli.
Program jalan berbayar atau ERP tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi. Sesuai aturan tersebut, perangkat ERP boleh dibangun oleh swasta.
Dua ruas jalan yang akan dilelang sekaligus untuk diterapkan ERP yakni Koridor Sudirman-Thamrin dan Koridor Kuningan atau Jalan HR Rasuna Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.