Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Rusun Marunda Tunggu Kepastian Kesediaan 53 KK Rawajati Direlokasi

Kompas.com - 31/08/2016, 14:06 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang penertiban permukiman di Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yang akan dijadwaljan berlangsung 1 September 2016 besok, sejumlah warga Rawajati mulai pindah ke Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Kepala UPT Rusun Marunda Murni Sianturi mengatakan, hingga 30 Agustus, ada tujuh kepala keluarga (KK) yang telah mendaftarkan diri untuk menempati rusun.

(Baca juga: Warga Rawajati Anggap SP Penggusuran Sudah Kadarluarsa)

Dua KK telah telah pindah sejak pekan lalu, sedangkan lima KK lainnya masih berbenah.

"Yang lima KK sudah ambil kupon, kemarin datang. Ada yang minta anaknya di sekolahkan, dan kami langsung urus," ujar Murni saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Rabu (31/8/2016).

Murni mengatakan, masih ada 53 KK lagi yang rencananya direlokasi ke Rusun Marunda.

Menurut penjelasan Lurah Rawajati, kata Murni, 53 KK itu masih tetap bertahan karena masih mengharapkan pembayaran ganti rugi atas penggusuran tempat tinggal mereka.

Murni menjelaskan, pihaknya masih menunggu laporan dari kelurahan setempat, apakah 53 KK itu akan pindah ke Rusun Marunda atau tidak.

Hal yang pasti, lanjut dia, ada 60 unit rusun yang telah disediakan oleh pihak pengelola untuk menampung warga terdampak relokasi.

"Katanya mereka lagi nego-nego apalah mau dibayar, dapat bayar atau bagaimana. Tapi akan kami tunggu sampai ada pemberitahuan, kalau lurah bilang enggak pelu lagi, jadi di sini enggak akan direlokasi," ujar Murni.

(Baca juga: Warga Rawajati Tabur Bunga di Makam Jenderal Nasution)

Pemerintah Kota Jakarta Selatan berencana menertibkan sejumlah bangunan di Kelurahan Rawajati.

Pemerintah menganggap warga telah menempati tanah milik pemerintah. Kabarnya, penertiban itu dilakukan untuk membuat lahan terbuka hijau.

Kompas TV Tanggapan Ahok Soal Rawajati Yang Selalu Banjir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com