JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta menyayangkan ada kejadian kekerasan di bus transjakarta. Kepala Bakesbangpol DKI Jakarta Rationo mengimbau warga Jakarta agar tak mudah terprovokasi.
"Kami berharap kepada masyarakat agat jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terpecah belah dengan permainan orang yang tidak bertanggung jawab dan sengaja mengadu domba kita," ujar Rationo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (31/8/2016).
Rationo mengatakan, Bakesbangpol sebenarnya selalu melakukan deteksi dini terhadap potensi keributan menjelang pilkada. Masyarakat yang mengetahui potensi keributan terkait isu Pilkada DKI bisa melaporkan kepada pejabat setempat seperti lurah dan camat. Bisa juga kepada RT dan RW.
Namun, kata Rationo, keributan bersifat spontan seperti yang terjadi di bus transjakarta beberapa waktu lalu juga bisa saja terjadi. Itu sebabnya, kata dia, masyarakat perlu diimbau agar tidak mudah terpancing isu-isu negatif.
"Jadi memang ada saja yang bersifat spontanitas. Ada orang memanfaatkan itu. Kalau kami pasti selalu melakukan deteksi dini dan cegah dini di semua sektor," ujar Rationo.
Andrew Budikusuma menjadi korban pemukulan oleh orang tak dikenal di dalam bus transjakarta. Pemukul Andrew sempat berteriak "Ahok Ahok, lu Ahok ya?"
Andrew melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya pada Selasa (30/8/2016) kemarin. Dalam laporan yang dibuatnya, Andrew menyertakan barang bukti berupa rekam medis dan bukti visum. Sedangkan untuk CCTV, nantinya akan diminta oleh pihak kepolisian kepada pihak Transjakarta.
Adapun bukti laporan Andrew tertuang dalam laporan polisi bernomor: LP/4132/VIII/2016/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 30 Agustus 2016. Atas laporan Andrew polisi menyangkakan pelaku dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.