Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bu Ratna Sarumpaet Memang Ada di Mana-mana, Syarif Juga

Kompas.com - 01/09/2016, 10:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hanya tertawa kecil ketika mendengar kabar kehadiran aktivis Ratna Sarumpaet dan anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif, di lokasi penertiban permukiman di Rawajati, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/9/2016) pagi.

Ahok mengatakan, kedua orang itu memang sering hadir untuk membela warga dan melawan petugas dalam kegiatan penertiban.

"Bu Ratna mana ada enggak (datang di penertiban), (dia) ada di mana-mana kok. Kayak Syarif juga gitu kan. Ya sudahlah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Dalam penertiban pagi ini, Ratna dengan nada lantang meminta petugas Satpol PP tidak melakukan penertiban. Ratna meminta petugas menunjukkan surat tugas untuk melakukan penertiban tersebut.

Ratna berorasi di hadapan petugas Satpol PP agar mengikuti prosedur dalam upaya penertiban, misalnya memberikan surat peringatan (SP) 1, 2, dan SP 3.

Kompas.com/Robertus Belarminus Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, menilai penggusuran di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016) sebagai hal yang ilegal. Foto diambil saat Syarif berada di lokasi, Kamis.
Ahok telah menyerahkan jalannya penertiban Rawajati kepada Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. Dia ingin menguji Tri dalam hal menertibkan permukiman liar.

Ahok juga mengatakan Pemprov DKI sudah memberi tempat relokasi bagi warga Rawajati, yaitu di Rusun Marunda. Selain itu, warga Rawajati yang memiliki usaha juga sudah ditawarkan untuk berjualan di pasar milik PD Pasar Jaya.

"Kalau kamu dagang, otomatis (dapat kios). Sama juga kayak waktu kamu mau dagang, mau digeser ke rusun, kamu langsung dapat kios," kata Ahok.

Dalam penertiban di Rawajati pagi ini, warga mencoba untuk menghadang petugas.  Penertiban sempat ricuh. Sejumlah petugas Satpol PP dan warga mengalami luka-luka akibat kericuhan itu.

Meski demikian, situasi di lokasi kemudian terkendali. Petugas membantu warga yang bertahan di dalam rumah untuk mengeluarkan perabotan mereka. Alat berat pun sudah mulai membongkar rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com