JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengimbau masyarakat untuk tidak takut menggunakan transjakarta.
Imbauan ini ia sampaikan menyusul pengeroyokan terhadap penumpang transjakarta, Andrew Budikusuma.
(Baca juga: Salah Satu Pengeroyok Andrew Mengonsumsi Tramadol)
Menurut Daud, saat ini pihaknya sudah melengkapi setiap halte dan bus transjakarta dengan kamera CCTV.
Nantinya, kamera CCTV tersebut tidak hanya mengawasi kegiatan di dalam halte dan bus, tetapi juga untuk memantau jalur transjakarta.
"Sebagai bentuk bukti kami menyediakan CCTV di bus dan di halte, baik di dalam halte maupun di koridor sehingga dapat terlihat jelas raut wajah dan identitas pelaku tindak pidana," ujar Daud di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/9/2016).
Selain CCTV, Daud mengatakan bahwa pihaknya menyiagakan petugas on board di tiap bus untuk menjaga keamanan.
Lalu, di tiap halte, juga ada petugas yang akan menjaga keamanan dan petugas patroli yang melakukan pemantauan.
Daud juga menyampaikan bahwa pihaknya melakukan evaluasi atas terjadinya pengeroyokan terhadap Andrew.
Transjakarta akan meningkatkan frekuensi petugas yang berpatroli di tiap haltenya.
"Kami me-review kembali dan meningkatkan frekuensi pengamanan dan akan berlangsung selama 24 jam," ucapnya.
Pengeroyokan dan pemukulan yang menimpa Andrew terjadi pada Jumat malam pekan lalu, sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat itu, ia tengah menumpang bus transjakarta dari Kuningan menuju ke Semanggi.
(Baca juga: Pasca-pengeroyokan Andrew, Transjakarta Siapkan Petugas Keamanan Berbaju Preman)
Saat tiba di halte bus transjakarta JCC di Semanggi, ada 3-4 orang memasuki bus yang sama.
Ketika melihat Andrew, mereka berteriak, "Ahok, Ahok, lu Ahok ya?" dan mengajak berkelahi, lalu memukul Andrew.
Polisi pun telah menangkap lima pengeroyok Andrew. Kelima tersangka pengeroyok tersebut berinisial DS (21), HBP (26), MA alias Aweng (31), SR (17), dan AR (21).
Mereka terancam Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.