JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, akhirnya menutup terali dengan kawat pasca jatuhnya seorang anak balita lewat celah terali.
Anak balita malang itu jatuh dari lantai empat setelah keluar lewat celah.
Namun, langkah pengelola itu belum memuaskan warga yang menghuni rusun. Sebab, pengelola menutup pagar terali dengan jaring kawat tipis yang biasa dipakai untuk mengayak pasir.
Warga Rusun Rawa Bebek Blok A lantai 1, Omah (70), mengatakan, seharusnya pengelola menutup dengan kawat yang ukurannya lebih besar. Sebab, jaring kawat yang dipakai sekarang mudah hancur jika berkarat.
"Kawat kayak begini cepat rusak. Kalau kena air hujan sama minyak buat masak karatan, jadi jebol," kata Omah di rusun tersebut, Senin (5/9/2016).
Ia melanjutkan, dirinya berharap jaring kawat yang dipakai bisa seukuran dengan yang dipakai untuk sekat ruang dapur atau jemuran warga. Ukurannya lebih tebal dan kuat.
Hal itu juga diamini warga rusun yang lain, Siti Aisah (42). Siti melihat jaring kawat itu tidak kuat. Padahal, warga relokasi Pasar Ikan itu masih beberapa bulan lagi baru dipindahkan ke Rusun Rawa Bebek yang baru.
Akhir tahun ini warga akan dipindahkan dari rusun untuk bujangan tersebut ke rusun keluarga yang jadi pengganti. Namun, hingga sekarang rusun keluarga itu masih dalam proses pembangunan.
Siti menilai pengelola seharusnya memasang jaring kawat yang lebih kuat dan tahan lama. "Saya pengin cepat-cepat pindah ke rusun yang baru, tapi kami dijanjiin Desember ini baru pindah," ujar Siti.
Warga blok yang sama, Ridwan (56), juga berpandangan sama. Namun, Ridwan yang merupakan kakek dari balita yang jatuh itu menilai upaya pengelola sudah cukup menjaga keamanan meski terali yang ditutup hanya setengah, tidak sampai atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.