Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan DP4 antara KPU dan Dinas Dukcapil DKI Dicurigai Ada Usaha Menangkan Calon Tertentu

Kompas.com - 06/09/2016, 16:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perbedaan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) Pilkada DKI Jakarta 2017 antara KPU DKI Jakarta dan Dinas Dukcapil DKI Jakarta dicurigai dilatari upaya memenangkan kelompok tertentu.

Kecurigaan ini timbul lantaran perbedaan jumlah nama dalam DP4 cukup jauh. Nama dalam DP4 Dinas Dukcapil DKI Jakarta mencapai 7,4 juta orang, sementara KPU DKI Jakarta mencapai 8,2 juta orang.

"Ini menurut saya ada faktor yang bisa dimainkan. Kalau ini ada upaya sistematik memenangkan sekelompok golongan di pilkada yang akan mendatang," kata Sekretaris Biro Pemerintahan Partai Demokrat Zainuddin, dalam rapat antara KPU DKI dan Komisi A DPRD DKI Jakarta, di Kebon Sirih, Selasa (6/9/2016).

Sayangnya, Zainuddin tidak menyebutkan siapa yang menguntungkan dan golongan mana yang diuntungkan. Namun, secara logika, perbedaan jumlah itu dirasa tak masuk akal. Menanggapi kecurigaan Zainuddin, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno angkat bicara.

Menurutnya, tidak ada kepentingan politis apa pun dari KPU DKI Jakarta. Pihaknya hanya menjalankan sesuai aturan. Adapun proses sinkronisasi antara DP4 dan DPT Pilpres dilakukan dengan mesin untuk mencocokkan beberapa elemen, seperti nama, NIK, dan tempat tanggal lahir.

"Karena yang melakukan mesin, mesin juga tak punya kepentingan, juga untuk mendukung Si A atau B. Mesin tidak berpartai," kata Sumarno.

Dalam rapat antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dan Komisi A DPRD DKI Jakarta ditemukan perbedaan dalam daftar penduduk potensial pemilih (DP4) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sebelumnya, analisis terhadap DP4 yang dimiliki KPU DKI Jakarta berjumlah 8.243.651 pemilih. Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta menyebutkan wajib KTP berjumlah 7.389.470 pemilih per September 2016. Kedua data itu bersumber dari Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri. (Baca: Ada Perbedaan Jumlah Daftar Pemilih Potensial Pilkada DKI dari KPU dan Dinas Dukcapil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com