Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Ahok Disebut Hanya Berani kepada Masyarakat Kecil...

Kompas.com - 08/09/2016, 22:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menjalankan program reklamasi Teluk Jakarta membuatnya disebut sebagai karyawan perusahaan pengembang oleh beberapa pihak.

Dalam acara Rosi yang ditayangkan oleh KompasTV, Kamis (8/9/2016) malam, pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengaku tak khawatir dengan tudingan itu.

"Sekarang kalau membela mereka (pengembang), mungkin enggak, saya minta kontribusi tambahan 15 persen di setiap penjualan lahan. Terus sekarang tiap sertifikat layak fungsi dari gedung-gedung itu mereka harus menyumbangkan trotoar dan ducting sekeliling luasnya mereka," kata Ahok.

Ahok menyebut dirinya tak akan menjalankan berbagai program tersebut jika dirinya membela kepentingan pengembang. Selain itu, kata dia, banyak pihak menilai dirinya lebih berpihak kepada warga kelas menengah ke atas dibanding warga kelas menengah ke bawah.

"Sekarang kalian sadar enggak Kampung Pulo tidak banjir, untuk masukin alat berat itu 13 ruko dari zaman Belanda, saya paksa bongkar," kata Ahok.

Dia mengatakan, pemilik 13 ruko sempat akan menggugat Pemprov DKI Jakarta. Ahok pun menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki pilihan selain membongkar 13 ruko tersebut. Sebab, aliran Kali Ciliwung sudah semakin memburuk.

Pemilik ruko mengaku sejak lahir sudah tinggal di sana. Bahkan, ruko-ruko tersebut merupakan peninggalan kakek nenek mereka dari zaman Belanda.

"Saya enggak ada pilihan, harus korbanin 13 ruko Anda dari zaman Belanda untuk masukin alat berat bekerja di Kampung Pulo. Namun, Kampung Pulo dirobohin, saya dibilang menindas orang miskin, 13 ruko saya sikat, enggak ada yang ngomong," kata Ahok.

"Jadi memang orang-orang itu buta saja ngomong. Karena enggak bisa jual program, wah maunya nyerang Ahok melulu kan," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com