JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sudah curiga sejak lama terhadap manuver politik Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah. Kecurigaan itu bahkan sudah terjadi saat ia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI.
Menurut Ahok, gubernur pendahulunya, Joko Widodo, pernah mengatakan soal potensi Saefullah maju pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.
"Saya sudah tahu dari awal dia gerak politik kok. Dari awal sudah dibilangin Pak Jokowi, bilang dia akan maju," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (13/9/2016).
Menurut Ahok, potensi akan majunya Saefullah disampaikan Jokowi saat proses seleksi sekretaris daerah tahun 2014. Saat itu, Saefullah masih menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.
Meski sudah curiga, Ahok mengaku tetap menerima Saefullah dilantik sebagai sekda karena mengacu pada hasil tes. Hasil tes menyatakan Saefullah memiliki nilai tertinggi dibanding kandidat yang lain.
"Kami fair. Kami kasih (jabatan ke Saefullah)," ujar Ahok.
Saefullah belakangan sering terlibat kegiatan politik dalam persiapan menghadapi Pilkada 2017, mulai dari mengikuti fit and proper test untuk posisi cawagub bagi Sandiaga Uno hingga yang terbaru hadir dalam safari politik Yusril Ihza Mahendra.
Ahok menyatakan tak mempermasalahkan hal tersebut. Ia bahkan mengaku senang apabila nantinya Saefullah jadi maju pada Pilkada 2017.
"Santai saja. Makin banyak saingan makin bagus. Minimal Sekda berhenti, enak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.