JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membanggakan pembangunan di Jakarta di depan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Yvone Bauman, dan Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, Judit Nemeth-Pach, dalam acara pengukuhan "Center of Excellence Bangunan Gedung Hijau" di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Dalam kesempatan itu, Ahok mengungkapkan perbaikan indeks pembangunan manusia hingga transportasi di Jakarta. Ahok mengatakan, indeks pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2015 lalu sudah mencapai nilai 78,99, atau hanya terpaut 1,01 dari standar dunia sebesar 80.
"Itu dari mana? Kesehatan, pendidikan, biaya hidup," kata Ahok.
Pada sektor biaya hidup, Ahok mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta terus menekan turun biaya hidup masyarakat. Penekanan dilakukan untuk disesuaikan dengan upah minimum Provinsi DKI Jakarta.
Ahok mencontohkan, gaji Rp 5 juta tiap bulan tak akan berarti bila biaya hidup sebesar Rp 4,9 juta. Ia lebih suka bila gaji Rp 3,5 juta, tapi biaya hidup sebesar Rp 2,5 juta.
Salah satu kebutuhan yang harganya terus ditekan Pemprov DKI Jakarta adalah sembako. Saat ini, kata Ahok, harga beras di Jakarta disebut paling baik selama lima tahun terakhir.
Selanjutnya, Ahok juga menyampaikan pembenahan di sektor transportasi. Bus dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sudah memakai merk berstandar dunia.
"Sekarang gak ada merk Ahok, Ting Tong Tang gak ada. Kalau dunia pakai Scania, Mercedes, Volvo, ya kita pakai itu. Sama persis, standar hidup kita diperbaikan seperti dunia. Ini yang kami harapkan," ungkap Ahok.
Ahok juga menyampaikan keinginannya untuk menyediakan biaya transportasi murah dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta. Untuk rusunawa, saat ini Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi 80 persen biaya per unit rusunawa.
Ahok juga menuturkan bahwa ia juga berharap pada pengembang. Bila pengembang, kata Ahok, membangun gedung hijau dengan fasilitas bagus, Jakarta akan berubah menjadi baik. Ahok juga mengajak para duta besar untuk membawa ide dan teknologi terbaik dari negarnya ke Jakarta.
"Kami ingin Jakarta menajdi Center of Excellence," tegas Ahok.